Berita Jember

Unej Ciptakan alat Pendeteksi Angin Puting Beliung, Mampu Deteksi hingga Jarak 1 Kilometer

Alat ini dapat mendeteksi terjadinya angin puting beliung dengan suara sirine dari pengeras suara.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
SURYA/SRI WAHYUNIK
Satrio Budi Utomo (kiri) dan Januar Fery Irawan bersama alat pendeteksi angin puting beliung di halaman Masjid Baitur Ridho Dusun Gempal, Desa Pakusari, Jember, Rabu (12/12/2018). 

TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) berhasil menciptakan alat pendeteksi angin puting beliung.

Alat ini dapat mendeteksi terjadinya angin puting beliung dengan suara sirine dari pengeras suara.

Sirine itu tanda alat beroperasi dan mengirimkan peringatan dini adanya angin puting beliung.

"Saat sakelar yang menghubungkan alat ini hidup, maka sirine akan berbunyi pendek saja. Itu tanda standby," kata Satrio Budi Utomo, peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Jember kepada Surya, Rabu (12/12/2018).

Telan Satu Korban di Jember, Petasan Diharap Tak Digunakan Warga saat Gelar Hajatan

"Namun berbeda jika menangkap angin yang kekuatannya lebih dari 35 kilometer per jam maka sirine akan berbunyi nyaring dan lama," sambung dia.

Alat pendeteksi angin puting beliung itu ciptaan empat peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) yakni Januar Fery Irawan, Satrio Budi Utomo, FX Kristianta, dan Ike Fibriani.

Empat detektor angin puting beliung ciptaan mereka telah terpasang di empat titik sejak tahun 2017.

Keempatnya terpasang masing-masing dua unit di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Sumbersari dan dua unit di Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari.

Pengakuan Osvaldo Haay Soal Dirinya yang Pakai Jersey Persib Bandung: Belum Ada yang Serius

"Dua ditempatkan di Pakusari, baru dipasang tahun 2018 ini, karena desa ini pernah diterjang angin puting beliung tahun 2017 lalu. Bahkan satu orang meninggal dunia," lanjut Satrio.

Detektor angin puting beliung itu diciptakan oleh mereka mengingat ancaman angin puting beliung adalah salah satu potensi ancaman bencana alam di Jember dan beberapa tempat lain di Indonesia.

Jember sendiri memiliki sejumlah daerah yang kerap dilanda angin puting beliung saat pergantian musim, baik dari musim panas ke musim penghujan, pun sebaliknya.

Kota Malang Jadi Sorotan karena Banjir, Sutiaji Mengaku Malu dan Tak Pikirkan Peluang Maju 2 Periode

Menurut Ketua Tim Peneliti Januar Fery Irawan, detektor angin puting beliung yang mereka ciptakan bekerja dengan cara mengukur kecepatan angin yang datang.

“Kami menempatkan animometer analog yang fungsinya mengukur kecepatan angin, jika kecepatan angin mencapai 35 kilometer per jam, maka otomatis sensor akan mendeteksi sebagai gejala angin puting beliung dan memerintahkan sirine agar berbunyi,” jelas dosen Program Studi Teknik Sipil yang akrab dipanggil Januar ini.

Sirine bakal berbunyi selama kurang lebih sepuluh hingga lima belas menit guna memperingatkan warga sekitar.

Bandel Tak Bayar IMB, Pabrik PT Selaras Sukses Makmur di Gresik Langsung Disegel

Alat tersebut akan berbunyi lantang dan panjang saat menangkap hembusan angin berkekuatan di atas 35 kilometer per jam.

Alat itu mampu menangkap hembusan angin puting beliung yang titiknya masih berjarak 1 kilometer dari alat tersebut.

"Warga masih memiliki waktu cukup lama untuk menyelamatkan diri. Suara sirine ini juga terdengar sampai di jarak 1 kilometer," tegas Januar.

Dituntut Penjara 8 Tahun oleh Jaksa, Pengedar Narkoba asal Krian Sidoarjo Tertunduk dan Diam

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved