Rumah Politik Jatim
Dilantik, Gerakan Pemuda Marhaenis Langsung Nyatakan Dukungan ke Jokowi-Maruf Amin
Dilantik, Gerakan Pemuda Marhaenis Langsung Nyatakan Dukungan ke Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA – Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) DPD Jawa Timur menyatakan mendukung penuh Capres dan Cawapres Jokowi-Makruf Amin di Pilpres 2019. Deklarasi dukungan dibacakan para pengurus dan kader GPM dari seluruh Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (13/1/2019).
Deklarasi ini dipimpin langsung beberapa pimpinan pengurus DPC GPM dari kabupaten/kota se-Jatim. Termasuk, Pudjo Setiono Ketua GPM DPD Jatim hingga Ketua Umum DPP GPM Heri Satmoko.
Ada dua butir pernyataan sikap politik yang disampaikan pada deklarasi ini. Di antaranya, siap untuk mendukung dan memilih Jokowi-Ma’ruf Amin di pilpres mendatang.
”Kami juga akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan mengajak masyarakat calon pemilih di seputar tempat tinggal untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1,” begitu bunyi butir deklarasi tersebut.
Heri Satmoko Ketua Umum DPP GPM menyakatan, dukungan ini akan selaras dengan mesin pemenangan Jokowi-Makruf Amin. Apalagi, GPM telah resmi memiliki pengurus GPM di tingkatan kabupaten/kota se-Jawa Timur yang dilantik bersamaan dengan acara deklarasi tersebut.
”Hari ini (Minggu,13/1/2019) kami melakukan pelantikan sekaligus deklarasi sikap politik Pemuda Marhaenis Jawa Timur. Hal ini menjadi momentum kebangkitan kami setelah selama hampir 20 tahun mati suri,” tegasnya.
Ia lantas menyebut beberapa alasan pihaknya mendukung Jokowi-Maruf Amin. Pertama, Jokowi dinilai sebagai figur yang taat untuk menjaga kelestarian ide-ide Soekarno, Presiden RI pertama. Hal ini selaras dengan garis ideology para kader marhaen yang setia dengan ide dan gagasan Bung Karno.
”Keberadaan kami adalah untuk menumbuhkembangkan sekaligus melestarikan ideoleogis Bung karno. Kami ingin semakin banyak anak, cucu, hingga cicit ideologis Bung Karno,” kata Heri Satmoko.
Hal ini telah dibuktikan oleh Jokowi selama memimpin di periode pertama. ”Selama satu periode kemarin, GPM diberikan ruang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini jauh berbeda kala di era orde baru,” katanya.
”Di era orde baru, marhaen ditekan dan tak diberikan ruang. Kita dalam menggelar rapat pertemuan harus menunggu jam 12 malam dan harus melalui hajatan nikahan atau khitanan,” kenangnya.
Lebih lanjut, mesin organisasi pun siap bergerak dengan mengusung tekad kemenagan mutlak bagi paslon yang diusung koalisi sembilan partai ini. ”Hal ini sekaligus menjadi momentum untuk membangun gerakan Marhaenis secara legal, terstruktur, dan massive di Jawa Timur,” tegasnya.
Deklarasi di Jawa Timur ini menindaklanjuti deklarasi Nasional yang sebelumnya dilaksanakan pada 10 November silam di Semarang.
”Deklarasi ini dimulai sejak deklarasi nasional pada tanggal 10 November 2018 di Wisma Perdamaian Kota Semarang. Nantinya, akan dilanjutkan ke provinsi di seluruh Indonesia,” tandas Heri Satmoko.
Hal ini pun mendapat dukungan dari Pengurus di Jatim. Pudjo Setiono Ketua GPM DPD Jatim mendukung keberlanjutan revolusi mental seperti halnya yang digagas Jokowi selama ini.
”Saya meyakini dengan revolusi mental, Indonesia bisa secepatnya menghilangkan korupsi, sehingga semua jujur. Sehingga tak ada penindasan dan kekurangan,” ucapnya.
Hal ini selaras dengan ajaran dan pemikiran Bung Karno. ”Mulianya ajaran Bung Karno tak perlu diragukan lagi. Ajaran Soekarno tak bertentangan dengan agama, adat istiadat, dan perilaku manusi, bukan hanya bagi rakyat Indonesia namun juga dunia,” tegasnya. (Surya/Bobby Koloway)