Berita Tulungagung
Dua Warga Surabaya Hilang di Sungai Brantas, Wali Kota Risma Kirim 10 Penyelam Yon Taifib Marinir
Dua Warga Surabaya Hilang di Sungai Brantas, Wali Kota Risma Kirim 10 Penyelam Yon Taifib Marinir TNI AL.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Dua warga Surabaya hilang dalam tragedi mobil Toyota Avanza yang tercebur ke Sungai Brantas, Sabtu (26/1/2019) malam, di penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
Kedua korban adalah kakak beradik Fitri Nursyam (34) dan Siti Yuniati (32).
Mereka adalah anak dari Waridi (56), sopir Toyota Avanza yang berhasil diselamatkan, warga Rungkut Lor Gang 9 nomor 5, Surabaya.
Untuk membantu proses pencarian, Pemkot Surabaya mengirim personil SAR Linmas.
Bukan itu saja, kabar yang disampaikan ke Tim SAR, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga minta bantuan personil penyelam Yon Taifib Marinir TNI AL untuk membantu.
"Kabar yang disampaikan ke kami, ada 10 penyelam TNI AL yang dikerahkan," ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Brian Gautama, Senin (28/1/2019) siang.
Diharapkan bantuan personil penyelam ini akan mempercepat penemuan mobil yang masih hilang di dasar sungai ini.
"Mungkin yang paling dibutuhkan saat ini adalah metal detector, karena semua alat yang kita gunakan terkendala kondisi air Sungai Brantas," jelasnya.
Sebelumnya, tim SAR telah menggunakan jangkar untuk menyisir dasar sungai.
Kemudian Tim SAR mendapat bantuan alat fish finder.
Yang terakhir ada bantuan kamera bawah air dari BPBD Magetan.
Namun sejauh ini upaya pencarian belum membuahkan hasil.
Sebuah mobil Toyota Avanza Nopol L 1147 BF warna silver terjatuh ke Sungai Brantas, di penyeberangan Pema, Desa/Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (26/1/2019) sekitar pukul 19.00 WIB.
Sopir mobil Waridi (56), warga Rungkut Lor, Gang 9 Nomor 5 berhasil selamat.
Tiga penumpang ikut hilang bersama mobil, mereka adalahi Fitri Nursyam (34), Siti Yuniati (32) dan Siti Alfiah (61).
Dua penumpang lainnya juga selamat, karena turun dari mobil saat tiba di dermaga penyeberangan.
Keduanya adalah Sholikatin (56), istri Waridi dan Imam Shodikin, warga Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. (David Yohanes)