Banyuwangi Kini Punya Gedung Baru Penanganan HIV/AIDS, Dilengkapi Fasilitas Konseling Juga
Banyuwangi Kini Punya Gedung Baru Penanganan HIV/AIDS, Dilengkapi Fasilitas Konseling Juga
Penulis: Haorrahman Dwi Saputra | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI- Guna memaksimalkan penanganan Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), Banyuwangi telah memiliki kantor penanggulangan HIV/AIDS.
Gedung baru yang terletak di Jalan Adi Soecipto Banyuwangi ini diresmikan Wakil Wakil Bupati yang juga Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko, Kamis (7/2/2019).
“Syukur alhamdulilah kita sudah punya gedung sendiri. Selama ini kan kita menempati gedung pemerintah yang tak terpakai. Dengan gedung baru ini, harapannya petugas maupun relawan peduli HIV/AIDS bisa bekerja dengan maksimal dan intens dalam menangani kasus HIV/AIDS,” ujarnya, Kamis (7/2/2019).
• Vanessa Angel Sudah Ajukan Penangguhan Penahanan, Pengacara: Bukti Disita, Kami Sangat Kooperatif
• Pengacara Vanessa Angel Ungkap Kliennya Sempat Sakit Lagi Saat Berada di Penjara Polda Jatim
Menurut Yusuf, dalam penanggulangan HIV/ AIDS ini tidak bisa hanya dilakukan oleh Komisi Penanggulan AIDS saja, namun juga perlu melibatkan semua pihak. Mulai pemerintah dari level Camat, Lurah hingga Kepala Desa.
“Harus ada komitmen bersama untuk melakukan tindakan yang nyata dari semua pihak. Karena HIV/AIDS sudah menjadi masalah yang kompleks. Tidak hanya masalah pengobatannya, tapi harus ada kepedulian dari lingkungan sekitar untuk peduli agar masyarakat sekitar tidak terkena virus HIV/AIDS ini,” katanya.
Sekretaris KPA Banyuwangi, Waluyo menambahkan gedung tersebut sudah dilengkapi fasilitas yang cukup untuk layanan konseling. Mulai penderita HIV/AIDS, adiksi (kecanduan narkoba) hingga konseling remaja.
“Dengan begitu masyarakat bisa melakukan konseling sesuai yang dideritanya,” ujarnya.
Tercatat, Kasus HIV/AIDS di Banyuwangi ada sekitar 3.800 penderita. Ironisnya para penderita HIV/AIDS ini didominasi oleh ibu rumah tangga.
“Dari jumlah tersebut 50 persennya ibu rumah tangga dan sisanya masyarakat umum,” katanya.
• Dua Botol Seperti Molotov Ditemukan di Bawah Truk yang Terbakar di Sidoarjo
Melihat tingginya angka tersebut, imbuh Waluyo, pihaknya bersama pihak yang peduli AIDS terus bekerja melakukan mensosialisasikan tentang apa itu HIV/AIDS ke mana-mana.
“Kita terus menyampaikan kepada masyarakat serta sekolah - sekolah tentang bahaya AIDS dan bagaimana cara penanganan dan pedampingan bagi penderita HIV/AIDS HIV AIDS. Termasuk sosialisasi bahaya narkoba dan kenakalan remaja lainnya,” tambahnya. (Haorrahman)