Berita Malang

Gempa 5,9 Skala Richter Guncang Wilayah Malang, Terasa hingga Pulau Bali dan Berbagai Daerah Lain

Gempa 5,9 Skala Richter Guncang Wilayah Malang, Terasa hingga Pulau Bali dan Berbagai Daerah Lain.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Mujib Anwar
BMKG
Peta kekuatan gempa di wilayah Malang yang dirilis BMKG, Selasa (19/2/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gempa tektonik mengguncang wilayah Malang dan sekitarnya, Selasa (19/2/2019) dini hari. Gempa yang tidak sampai berpotensi tsunami iti terjadi pada pukul 02.30.26 WIB tadi. 

BMKG merilis bahwa kekuatan gempa atau magnitudo gempa itu mencapai 5,9 skala richter (SR). Pusat Gempa yang dirasakan warga hingga Lumajang dan beberapa daerah itu terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.

Episenter atau pusat gempa di permukaan itu terletak pada koordinat 9,67 LS dan 112,74 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 170 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.

BMKG juga mencatat kedalaman gempa di 42 km. Gempa berkedalaman dangkal diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia. 

Kepala Stasiun Geologo BMKG Karangkates Musripan menyebutkan, gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).

"Belum ada laporan bangunan rusak akibat gempa tadi. Mudah-mudahan aman karena ini fenomena alam yang wajar," kata Musripan.

BMKG Karangkates Pastkan Gempa 5,9 Skala Richter yang Guncang Wilayah Malang Tak Berpotensi Tsunami

BMKG ini juga mencatat bahwa selain di Malang, Guncangan gempa bumi itu dirasakan di Lumajang, Blitar, Karangkates, hingga Nusa Dua, di Pulau Bali

Untuk Malang dan sekitarnya dengan skala III - IV MMI, Sawahan III MMI.  Kemudian Kuta, Nusa Dua II-III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

BMKG juga memonitor ada gempa susulan (aftershock) hingga 12 kali sampai pukul 03.00 WIB tadi.

"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Biasanya akan muncul foto korban atau sejenisnya," kata Musripan. 

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (inatews.bmkg.go.id atau www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved