Berita Viral

Mediasi Isu Kiamat Hasilkan 2 Poin Penting ini, Pengasuh Ponpes Kesambon Malang Malah Bilang Begini

Mediasi Isu Kiamat Hasilkan 2 Poin Penting ini, Pengasuh Ponpes Kesambon Malang Malah Bilang Begini.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/SANY EKA PUTRI
Klarifikasi isu kiamat yang viral, antara pihak Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin Kesambon, Kapolres Batu, dan PC GP Ansor Kabupaten Malang, di Polres Batu, Kamis (14/3/2019). 

Mediasi Isu Kiamat Hasilkan 2 Poin Penting ini, Pengasuh Ponpes Kesambon Malang Malah Bilang Begini

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Kasus isu kiamat yang viral dan membuat 52 orang warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo pindah alias hijrah ke Kecamatan Kesambon, Kabupaten Malang akhirnya disikapi serius, Kamis (14/3/2019), dengan menggelar mediasi khusus.

Mediasi dilakukan antara pihak Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin yang disebut tempat tujuan puluhan warga Ponorogo pindah, bersama musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika), dan MUI Kasembon Malang.

Dari pihak Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, dihadiri oleh sang pengasuh, yakni KH Romli Soleh Syaifudin alias Gus Romli.

Wakil MUI Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Ibnu Mukti mengatakan, berdasarkan hasil mediasi yang dilakukan, ada dua poin kesepakatan penting yang dicapai.

Ikut Jamaah Thoriqoh Musa AS, 52 Warga Ponorogo yang Takut Kiamat Mau Selamat Seperti Kisah Nabi Nuh

Tak Hanya Jadi Pengedar Narkoba, Pasutri ini Konsumsi Sabu untuk Tambah Stamina saat Hubungan Intim

Pertama, ditegaskan bahwa adanya isu kiamat, isu persiapan senjata pedang untuk perang, dan lainnya itu karena masyarakat salah dalam menilai.

"Poin yang pertama ini, kami meminta kepada Gus Romli selaku pengasuh Pondok Pesantren agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan fatwa," kata Ibnu, saat ditemui di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, Kamis (14/3/2019).

Fatwa yang dimaksud, kata Ibnu Mukti, adalah semisal tentang hari kiamat. Tidak ada yang salah dari kajian yang diberikan oleh pengasuh ponpes tersebut.

Pengasuh Ponpes itu memberikan fatwa itu hanya untuk forum internalnya saja. Tidak untuk forum umum.

"Baik itu ia sampaikan dalam forum internal dalam bagian dari belajar di sini. Istilahnya menggunakan bahasa yang benar, agar pesan itu sampai ke masyarakat juga benar," imbuhnya.

Terungkap, Penyebar Isu Kiamat di Ponorogo Katimun, Minta Jamaah Pakai Pedang, Begini Inti Ajarannya

Viral Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Jual Semua Barang Berharga & Serentak Ikut Kiai Pindah ke Malang

Madura United Vs Borneo FC, Dejan Antonic Enggan Remehkan Lawan Demi Fokus Lolos ke Babak 8 Besar

Ilustrasi
Ilustrasi (ratpack223)

Sedangkan poin yang kedua, dirinya juga minta agar santri di ponpes tersebut membuka diri atau lebih berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Sebelumnya memang santri di sini menutup diri dari warga setempat, jarang berinteraksi.

"Intinya yang menjadi seperti ini adalah soal penyampaian gus Romli terkait materi meteor. Dan itu sudah berjalan selama tiga tahun. Nah dalam materi waspada meteor itu mengandung materi datangnya meteor, tanda-tanda datangnya kiamat. Lalu hal inilah yang disalahgunakan oleh oknum," tegas Ibnu Mukti.

Menurutnya, dari kejadian isu kiamat yang menjadi viral ini harus dijadikan sebagai pelajaran penting, terutama dalam ketelitian saat menyampaikan suatu ilmu kepada masyarakat.

Adanya dua kesepakatan tesebut ditanggapi oleh masyarakat sekitar Ponpes.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved