Dugaan 4 Jenderal ini Jadi Sasaran Pembunuh Bayaran, Mulai Faktor Persaingan Hingga Keamanan Jokowi
Pengamat menyebut, dugaan bisa datang dari berbagai faktor, diantaranya soal keamanan negara, keamanan presiden, hingga soal persaingan pribadi.
TRIBUNMADURA.COM - Motif utama dari rencana pembunuhan terhadap 4 jenderal yaitu Menko Polhukam Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, masih terus didalami oleh pihak terkait.
Meski begitu ada berbagai spekulasi dan dugaan mengapa 4 jenderal itu menjadi sasaran dari pembunuh bayaran.
Pengamat menyebut, dugaan bisa datang dari berbagai faktor, diantaranya soal keamanan negara, keamanan presiden, hingga soal persaingan pribadi.
Bahkan pengamat juga menyebut, faktor sakit hati terhadap Jokowi bisa juga masuk dalam dugaan penyebab itu.
• Rencana Pembunuhan 4 Jenderal, Begini Pribadi Tersangka Tajudin (TJ) Mantan Marinir di Mata Tetangga
• Izin Terbang Pilot Vincent Raditya Dicabut Kemenhub RI, Begini Penjelasan Sang Kapten
• Bukan Messi, Ronaldo Menyebutkan 3 Pemain yang Pantas Menerima Ballon dOr, ada Nama Bek Terbaik
Namun, terlepas dari banyaknya dugaan penyebab 4 jenderal itu menjadi sasaran, polisi sampai sekarang masih terus berusaha mengungkap apa yang ada di balik kasus itu.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan empat pejabat yang menjadi target pembunuhan saat kerusuhan 22 Mei 2019.
Seorang pimpinan lembaga survei juga menjadi sasaran, kata Tito, meski ia enggan menyebutkan identitasnya.
"Dasar kami sementara ini hanya BAP (Berita Acara Pemeriksaan) ya. Berita acara itu resmi. Pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan berdasar informasi intelijen, beda," kata Tito dalam konferensi pers di kantor Menko Polhukam (28/05).
"Yang jelas, kami selalu sejak awal, begitu ada informasi, selalu memberikan pengamanan dan pengawalan kepada yang bersangkutan," katanya.
Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkapkan mereka telah menangkap enam orang yang diduga terlibat dalam rencana dan selaku pembunuh bayaran.
Polisi juga menyita empat senjata dari kelompok itu.
Meski begitu, hingga kini, siapa dalang di balik gerakan tersebut belum diungkapkan polisi.
Tito mengatakan pihak kepolisian masih mencari pihak yang menggerakan massa untuk melakukan kerusuhan.

"Selangkah menyentuh Jokowi"
Peneliti pertahanan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhamad Haripin mengatakan Presiden Joko Widodo tidak menjadi sasaran utama karena sulit bagi kelompok itu untuk menembus pengamanan Paspampres yang ketat.