24 Ribu Hektar Lahan di Jatim Terdampak Kekeringan Meski Kemarau Diprediksi Terjadi hingga September
Puluhan ribu hektare lahan pertanian di Jawa Timur terdampak kekeringan dan terancam gagal panen atau fuso.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Puluhan ribu hektare lahan pertanian di Jawa Timur terdampak kekeringan dan terancam gagal panen atau fuso
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebanyak 24.633 hektare lahan pertanian di Jawa Timur terdampak kekeringan memasuki musim kemarau.
Dari jumlah tersebut, 983 hektar di antaranya gagal panen atau fuso.
Kepala Dinas Pertanian Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, jumlah tersebut bukan angka yang besar.
• Daerah Terdampak Kekeringan di Sumenep Madura Diprediksi Lebih Luas Dibanding Tahun 2018 Lalu
Menurut Hadi Sulistyo, jumlah tersebut bukan angka yang besar jika dibandingkan luas lahan pertanian di Jatim yang mencapai sebanyak 1,8 juta hektare.
"Kalau dipersentasekan, luas total keseluruhan yang kekeringan 1,32 persen, yang kena fuso 0,05 persen," ujar Hadi Sulistyo, Rabu (3/7/2019).
Namun, kata Hadi Sulistyo, jumlah lahan yang terdampak kekeringan tersebut berpotensi bertambah.
Hal itu mengingat musim kemarau diprediksi akan terjadi hingga bulan September nanti.
Hadi Sulistyo menuturkan, Dinas Pertanian Jatim telah menetapkan tiga kabupaten yang berstatus sangat rawan kekeringan, yakni Bojonegoro, Lamongan, dan Pacitan.
• Kekeringan Mulai Melanda, Warga Lamongan Terasa, Untuk Kebutuhan Sahari-Hari Andalkan Bantuan
Selain itu, ada satu kabupaten berstatus rawan kekeringan, yaitu Kabupaten Tuban.
"Yang sangat rawan ini berarti luas lahan terdampak kekeringan mencapai seribu hektar," kata dia.
Data Dinas Pertanian Jatim, sampai Juni, jumlah lahan pertanian terdampak kekeringan di Bojonegoro mencapai 11016,8 hektar.
Sedangkan Kabupaten Lamongan sebesar 6806,6 hektar dan Pacitan 1139,5 hektar.
Sedangkan untuk Tuban yang berstatus rawan kekeringan, luas kerusakan akibat kekeringan mencapai 553,25 hektar.
• Tim Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Magetan, Terduga Dikenal Ramah dan Aktif Kerja Bakti