Berita Tuban

Warga 2 Desa di Tuban Ngotot Tak Mau Menjual Lahannya, Kilang Minyak Pertamina-Rosneft Akan Dipindah

Warga Desa Remen dan Mentoso Tuban Tak Mau Jual Lahannya, Lokasi Kilang Minyak Pertamina-Rosneft Akan Dipindah.

Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/MOHAMMAD SUDARSONO
Sosialisasi perencanaan pengalihan lahan kilang minyak Pertamina-Rosneft di balai Desa Sumur Geneng dan Pendopo Kecamatan Jenu, Rabu (9/1/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Pertamina bersama Pemkab Tuban dan Pemprov Jatim kembali menggelar sosialisasi terkait rencana pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR).

Sosialisasi dilakukan di dua tempat, yaitu di balai Desa Sumur geneng dan pendopo Kecamatan Jenu, Rabu (9/1/2019).

Dalam sosialisasi ini, terdapat perubahan tempat pembangunan kilang minyak Pertamina-Rosneft dari rencana awal, dari Desa Remen dan Desa Mentoso ke empat desa lainnya, Desa Wadung, Desa Kaliuntu, Desa Sumurgeneng dan Desa Rawasan. Namun rencana pemindahan lokasi tersebut masih sebatas wacana.

"Ini masih sebatas opsi, ini juga sosialisasi pertama yang melibatkan empat Desa yang masuk rencana baru," Kata Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban Rohman Ubaid.

Banjir Terjang Sidoarjo, Jalan Raya Porong Ditutup Total, Penyebab Banjir Masih Misterius

Menurutnya, alasan lokasi dipindah, karena sampai saat ini warga Desa Remen dan Desa Mentoso masih belum mau melepas lahannya, sesuai yang dibutuhkan proyek kilang yang akan dibangun dua negara, Indonesia dan Rusia.

Di rencana awal, lahan yang dibutuhkan sekitar 548 hektar, meliputi lahan 348 hektar milik KLHK dan 200 hektar milik warga Desa Remen dan Desa Mentoso.

Sedangkan di rencana yang baru, lahan yang dibutuhkan lebih luas, yaitu 841 hektar, terdiri lahan milik KLHK 348 hektar dan 493 hektar sisanya milik warta di empat desa.

"Ini baru opsi dan kita sosialisasikan, karena warga Remen dan Mentoso masih belum mau menjual lahannya. Yang kita undang sosialisasi yaitu warga Desa Wadung, Kaliuntu, Sumurgeneng dan Rawasan," tegas Rohman Ubaid, yang juga mantan Camat Jenu. 

Mulai Hari ini, Pertamina Turunkan Harga Pertalite & Pertamax, Ini Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru

Namun warga langsung dengan tegas menolak rencana tersebut. 

Johni Efendi, warga Desa Wadung mengatakan, masyarakat juga punya hak untuk menolak rencana pembangunan perusahaan besar di wilayah pedesaan, seperti kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR). Sebab, adanya perusahaan besar seringkali justru banyak membawa ketidakbaikan, termasuk polusi dan beberapa masalah lainnya.

"Makanya, kami menolak adanya pembangunan kilang minyak Pertamina-Rosneft," tegasnya, saat sosialisasi.

Warga lain, Su'udi juga menyatakan hal sama. Dia menegaskan, tidak akan menjual lahannya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft.

Menurutnya, semua perusahaan dinilai sama. Sebelum berdiri dan beroperasi akan berjanji manis kepada masyarakat sekitar. Namun saat sudah beroperasi pasti akan melupakan warga.

"Wadung tidak dijual, kita menolak pembangunan minyak sepenuh hati," sergahnya.

Kelabuhi Pelanggan, Bos Perusahaan Distribusi Bahan Bakar Minyak ini Terlibat Kasus Penimbunan BBM

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved