Tak Perpenuhi dari CPNS 2018, Tujuh Formasi Guru TIK di Surabaya Masih Kosong

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Seleksi CPNS) 2018 yang digelar serentak tahun lalu ternyata tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan guru yang ada di Kota Surabaya.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya Mia Shanti Dewi, ada sebanyak tujuh formasi guru yang hingga kini masih kosong dan belum terpenuhi meski sudah ada
seleksi CPNS 2018 yang digelar oleh Pemerintah Pusat.

"Tujuh formasi guru kita kosong. Tepatnya adalah formasi untuk guru TIK di SMP. Sampai saat ini masih dibutuhkan dan belum ada yang mengisi," katanya, kepada Surya (Tribunmadura.com Network), Sabtu (19/1/2019).

Lebih lanjut, penyebab tidak terpenuhinya formasi ini tak lain adalah lantaran formasi ini tidak ada yang mendaftar sehingga tidak bisa diakali pemerintah misalnya dengan melakukan katrol ataupun penurunan
passing grade sebagaimana dilakukan di formasi lain.

"Nggak bisa ngatrol juga karena memang tidak ada pelamarnya. Kita juga belum tahu mengapa formasi ini tidak diminati pelamar. Padahal kita ada kebutuhan cukup banyak, sebanyak tujuh formasi di jenjang SMP,"
imbuh Mia.

Lantaran masih terdapat kekurangan, Mia mengatakan, pihaknya masih belum melakukan tindakan lebih lanjut.

Apalagi untuk perekrutan guru PNS memang dilakukan terpusat dengan kooordinasi dengan KemenPAN-RB.
Sehingga tidak bisa dipuutuskan sendiri oleh Pemkot Surabaya.

Meski begitu, bukan berarti Pemkot Surabaya tinggal diam. Mia mengaku sudah mengomunikasikan kekurangan guru ini ke pemerintah pusat, dengan cara bersurat dan memberikan infromasi.

"Kita sudah bersurat ke pusat soal kekurangan guru ini. Sehingga tinggal menunggu nanti keputusannya bagaimana itu yang kita jalankan," tegas Mia Shanti Dewi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya dalam seleksi tes CPNS 2018, Pemkot Surabaya membuka sebanyak 442 formasi.

Sebanyak 334 formasi dari tenaga pendidik. Namun dari jumlah formasi yang dibuka, formasi tenaga
guru TIK yang tidak memiliki pelamar. (Fatimatuz Zahroh)