Berita Mojokerto

Banjir dan Tanah Longsor di Jatisari Mojokerto, Warga Mengaku Trauma Setiap Lihat Air Sungai Naik

Hingga kini, mereka mengaku masih terbayang-bayang detik-detik kejadian tanah longsor dan banjir terjadi.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
SURYA/DANENDRA KUSUMA
Banjir bandang terjadi di Dusun Jatisari, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jumat (18/1/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Selang dua hari seusai musibah tanah longsor dan banjir yang menerjang 8 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, para warga yang menjadi korban mengaku mengalami trauma.

Hingga kini, mereka mengaku masih terbayang-bayang detik-detik kejadian tanah longsor dan banjir terjadi.

Warga Dusun Jatisari, Desa Gedangan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Suyitno mengungkapkan, sangking traumanya, dia sampai tidak bisa tidur.

Ia juga mengaku khawatir jika ada banjir susulan yang melanda tempat tinggalnya.

Normalisasi Saluran Sungai di Dusun Watusari Mojokerto Dijadwalkan Rampung Hari Ini

"Saya tidak bisa tidur karena trauma, mata saya pun memerah. Karena saya masih ingat persis ketika air menerjang Dusun," katanya saat ditemui Surya di rumahnya, Minggu (20/1/2019).

"Saya tidak tidur, karena takut apabila terjadi banjir susulan saat malam atau dini hari," sambung dia.

Munir (48) warga Jatisari mengatakan hal senada dengan Suyitno. 

Tiap turun hujan, dirinya mewanti-wanti terjadi banjir susulan.

Panti Pijat Iin Shiatsu di Kota Kediri Terancam Dicabut Izinnya, Diduga Sediakan Layanan Prostitusi

Munir pun acap kali memantau sungai yang berada sekitar 10 meter dari rumahnya.

"Jelas, saya trauma. Karena baru pertama mengalami banjir bandang," katanya sembari memantau sungai.

Munir menambahkan, dirinya takut apabila bernasib sama dengan saudaranya Masbuchin (48).

Pemkot Blitar Laporkan Hasil Evaluasi Tempat Karaoke ke DPRD, Ditemukan Kekurangan Pengelola

Mobil Masbuchin terseret banjir bandang hingga 500 meter.

Ketika ditemukan, mobil Masbuchin sudah dalam kondisi rusak parah.

"Mobil saya masih berada di samping rumah. Saya belum mengamankan karena tembok semi permanen tetangga roboh, tidak ada akses ke luar. Saya khawatir apabila ada banjir susulan. Semoga tidak terjadi," terangnya.

Tim Labfor Polda Jatim Olah TKP di Lokasi Kebakaran Rumah Makan Ramayana Kota Blitar Hari Ini

Sementara itu, Abdul Rozak (45) warga Dusun Watusari, Desa Watonmas Jedong, Ngoro, Kabupaten Mojokerto, memilih untuk tinggal di rumah sanak saudara yang tak jauh dari tempat tinggalnya.

Sebab, menurutnya, sang istri Legini (45) masih trauma berat.

"Untuk sementara waktu saya dan istri tidak menempati rumah itu. Karena istri saya trauma," pungkasnya. (nen)

Dishub Pamekasan Tak Bayar Gaji 150 Petugas Parkir, Komisi I DPRD Segera Tindaklanjut

Sumber: Surya
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved