Berita Jatim
Jadi Tuan Rumah Peringatan HPN 2019, Pemprov Jatim Bedah 10 Rumah Wartawan yang Tidak Layak Huni
Peringati Hari Pers Nasional 2019, Pemprov Jatim Bedah 10 Rumah Tidak Layak Huni Milik Wartawan di wilayah Jatim.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebanyak sepuluh rumah milik keluarga wartawan alias jurnalis di Provinsi Jatim akan dibedah, melalui program bedah rumah tidak layak huni (RTLH) yang digelar Pemprov Jatim, bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Pemprov Jatim, Mohammad Rudi Ermawan Yulianto mengatakan, bedah rumah wartawan tersebut digelar dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang dilaksanakan di Jatim sebagai tuan rumah.
Tujuannya, untuk memperhatikan dan memberi bantuan wartawan yang rumahnya kurang layak.
"Jadi ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat Jatim, seperti program RTLH untuk memperbaiki rumah milik warga tidak mampu yang tidak layak huni," ujarnya, Rabu (23/1/2019).
• Masuk Tahun Politik, Wartawan Diminta Sebagai Pendingin Suasana
Khusus program RTLH yang dilaksanakan selama pemerintahan Gubernur Jatim Soekarwo dan bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya, hingga saat ini telah berhasil menyasar dan memperbaiki sebanyak 119.000 rumah RTLH milik warga Jatim, yang tersebar di 38 kabupaten/kota.
Menurut Rudi Ermawan, sepuluh rumah wartawan yang akan dibedah tersebut tersebar di sepuluh daerah berbeda. Seperti, Surabaya, Gresik, Lamongan, dan sejumlah daerah lainnya.
Rumah terpilih adalah, rumah milik wartawan di Jatim yang kondisi faktualnya dinilai memenuhi syarat. Misalnya, lantainya vasade dan bangunan dinding masih sebagian.
"Jadi tergantung kondisi rumahnya bagaimana. Ada tim perencanaan yang melakukan survei di lapangan untuk melihat dan memastikan kondisi rumah wartawan yang akan dibedah," tegas pejabat asal Lamongan ini.
• Diduga Aniaya Wartawan, Seorang Ketua Pokmas di Pamekasan Dilaporkan ke Polisi

• Hina Profesi Wartawan di Medsos, Mantan TKI Asal Tuban Tak Berkutik dan Akhirnya Minta Maaf
Untuk membedah rumah wartawan ini, anggaran yang dialokasikan untuk setiap rumah sebesar Rp 50 juta. Atau total Rp 500 juta untuk membedah sepuluh unit rumah.
"Pekerja yang dilibatkan membedah rumah adalah teman-teman dari Zipur (TNI AD). Dan program ini juga didukung penuh oleh Pangdam V Brawijaya," terang Rudi Ermawan.
Palaksanaannya dimulai pada 20 Januari hingga sebelum puncak peringatan Hari Pers Nasional 2019 yang digelar di Surabaya, pada 9 Februari nanti dan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Jadi, sebelum tanggal 9 Februari, bedah sepuluh rumah milik wartawan sudah selesai semua," tandasnya.
Sementara itu, dalam pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang digelar di Jatim ini mengusung tema, Pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital.
• Demo di Monumen Peta Kota Kediri, Wartawan Tuntut Prabowo Subianto Minta Maaf Atas Pernyataannya
Selain bedah rumah milik keluarga wartawan, untuk memeriahkan HPN 2019 yang digelar di Jatim, juga digelar sejumlah kegiatan lainnya.
Mulai pengobatan umum dan pemeriksaan gigi, seminar #Santun Bermedia, Fun Run, Orasi Budaya, Pameran Teknologi Media, Seminar Nasional Yang Muda Yang Berkarya, Seminar dan Workshop Digital Marketing, Workshop Kehumasan, hingga Diskusi Konvensi Media Massa. (Mujib Anwar)