Berita Blitar
Pakai Celana Dalam dan Kain Mori, Muklis Berhasil Satroni 15 Rumah dan Apotek di Kota Blitar
Pakai Celana Dalam dan Kain Mori, Muklis Berhasil Bobol 15 Rumah dan Apotek di Kota Blitar.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Mujib Anwar
Dia menjadi otak dalam aksi pencurian di sejumlah lokasi itu.
Terakhir, Muklis dan Hendrik membobol apotek di wilayah Srengat, Kabupaten Blitar, pada 11 Februari 2019.
Dari apotek itu, Muklis dan Hendrik menggasak uang tunai Rp 30 juta dan dua buah ponsel.
Mereka masuk ke dalam apotek dengan cara mencongkel jendela.
Sementara itu, Selasa (19/2/2019) kemarin, M Muklis Sulis (46) berjalan terpincang-pincang di halaman Polres Blitar Kota.
Pria asal Dampit, Kabupaten Malang, itu terlihat dipapah rekannya, Hendrik (30), warga Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
Kaki kiri Muklis terlihat masih dibalut perban. Kaki kirinya ditembak polisi karena berusaha melawan petugas saat hendak ditangkap.
• Kebingunan Cari Suaminya di Kota Kediri, Perempuan Muda Asal Surabaya ini Diamankan Satpol PP
• Narapidana Terorisme Noeim Baasyir & juga Adik Abu Bakar Baasyir Bebas Murni dari Lapas Tulungagung
• Puluhan Pohon di Kota Malang Tumbang, 5 Mobil dan 8 Motor Jadi Korban, Juga Timpa Pasutri Nahas ini
Pelaku pembobolan rumah di sejumlah wilayah hukum Polres Blitar Kota ini sudah melakukan aksi pencurian di 15 lokasi di wilayah hukum Polres Blitar Kota.
Muklis menjadi otak dalam aksi pencurian di sejumlah lokasi itu.
"Pelaku ini spesialis pembobol rumah. Mereka sudah beraksi di 15 lokasi di wilayah kami," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Adewira Negara Siregar.
Terakhir, Muklis dan Hendrik membobol apotek di wilayah Srengat, Kabupaten Blitar, pada 11 Februari 2019.
Dari apotek itu, Muklis dan Hendrik menggasak uang tunai Rp 30 juta dan dua buah ponsel. Mereka masuk ke dalam apotek dengan cara mencongkel jendela.
Hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sudah beberapa kali mencuri di wilayah Kota Blitar dan Kabupaten Blitar.
Selain itu, pelaku juga pernah membobol rumah di wilayah Gedog, Sukorejo, Sananwetan, Srengat, dan Sanankulon. Sasarannya, rata-rata rumah yang saat itu ditinggal penghuninya tidur.
Adewira mengatakan saat penangkapan polisi juga menemukan alat hisap sabu-sabu dari pelaku. Polisi menduga pelaku menggunakan uang hasil kejahatan untuk membeli sabu-sabu.