Berita Fashion

Mengintip Uwerans, Aksesoris Cantik dari Bekas Tembaga Produksi Sekar Markirtya Gallery

Mengintip Uwerans, Aksesoris Cantik dari Bekas Tembaga Produksi Sekar Markirtya Gallery.

Penulis: Heftys Suud | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/HEFTYS SUUD
Salah satu produk Uwerans yang berada di District 27, Lenmarc Mall Surabaya, Selasa (26/2/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Belajar teknik basic metalsmithing secara otodidak, Sekar Ikanandanti H dari Yogyakarta, memanfaatkan tembaga bekas pakai dan mengubahnya menjadi aksesoris cantik berlabel Uwerans.

"90 persen bahan tembaga yang saya gunakan diusahakan memakai yang bekas atau pakai ulang. Karena konsep Uwerans sejak awal adalah upcycled jewelry," ujarnya, Selasa (26/2/2019).

Menurut Sekar Ikanandanti, tembaga bekas yang ia dapatkan, diolah menggunakan teknik basic metalsmithing. Dalam teknik tersebut ada yang namanya teknik soldering, fold forming dan texturing.

"Jadi dalam basic metalsmithing itu ada beberapa teknik untuk mengolah tembaga, yang selama ini saya gunakan tiga itu. Teknik-teknik tersebut saya pelajari dengan menonton video-video di YouTube lalu saya coba praktikkan sendiri dan sharing dengan beberapa teman," ungkap pemilik Sekar Makirtya Gallery itu.

Dalam teknik soldering, solder yang digunakan bukanlah solder yang biasanya ditancapkan ke listrik, melainkan solder api. Teknik tersebut digunakannya untuk menempelkan tembaga satu ke lainnya.

Teknik fold forming, merupakan teknik untuk melipat atau menekuk tembaga. Selanjutnya, dalam teknik texturing, dia menggunakan alat berupa palu untuk membuat tekstur pada tembaga.

Untuk teknik pewarnaannya, Sekar Ikanandanti menggunakan dua cara. Pertama, oksidasi menggunakan sulfur. Kedua menggunakan api.

"Kalau untuk pewarnaan dengan oksidasi sulfur, biasanya warnanya akan lebih gelap. Sementara ysng menggunakan api, warnanya akan lebih keemasan," paparnya.

Setelah sampai pada proses pewarnaan. Langkah terakhir adalah melapisinya dengan vernis logam. Hal itu dilakukan, supaya tembaga tidak cepat berubah warna.

Sekar mengaku, dalam proses pengolahan tembaga bekas itu, kesulitannya berada pada ide dan mood saat produksi. Sebab, ia mendesain aksesorisnya secara spontan saat proses pengerjaan.

"Jadi aksesoris saya tidak ada yang bentuknya sama. Kalaupun ada yang tampak mirip, detailnya pasti ada yang berbeda kalau diamati," ungkapnya.

Aksesoris tembaga buatan Sekar Ikanandanti, dapat ditemui di District 27 yang berada di dalam Lenmarc Mall Surabaya.

Beragam model kalung yang dibuatnya dari mendaur ulang tembaga dibanderol mulai Rp 100 ribu di sana.

Selain menyediakan aksesoris siap pakai, Sekar pun mengaku acap kali memberikan pelatihan basic metalsmithing, teknik yang tekun dipelajarinya sejak 2014 lalu.

"Sebenarnya saya sudah mulai Uwerans sejak tahun 2012. Waktu itu, model aksesoris yang saya buat hanya sebatas lilitan tembaga. Lalu semakin hari, semakin banyak yang juga menyediakan aksesoris lilitan tembaga, lalu saya coba cara lain mengolahnya menjadi aksesoris cantik," tegas Sekar Ikanandanti.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved