Berita Blitar

Salip Avanza, Pikap Hantam 2 Motor di Jalan Raya Malang-Blitar, Siswi SMA Tewas dan 5 Orang Terjepit

Salip Avanza, Pikap Hantam Beberapa Motor di Jalan Raya Malang-Blitar, Siswi SMA Tewas dan 5 Orang Terjepit.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/IMAM TAUFIQ
Mobil pik up menghantam empat pengendara sepeda motor di Jalan Raya Malang-Blitar dan baru terhenti setelah menabrak pohon, Selasa (5/3/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Sedikitnya enam orang terluka, dan satu di antaranya tewas di tempat kejadian perkara (TKP) setelah terjadi kecelakaan maut beruntun di Jalan Raya Malang-Blitar, tepatnya di Lingkungan Krakal, Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Selasa (5/3/2019).

Adanya korban tewas di TKP dan lima korban lainnya terluka akibat tergencet bodi depan pikap yang menabrak pohon di tepi jalan.

Korban tewas adalah siswi kelas 3 SMA, bernama Sandi Satria (18), gadis yang asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Ia tewas di TKP dengan kondisi terluka parah.

Sedangkan temannya yang dibonceng, Elsa, yang juga berusia 18 tahun dan masih tetangganya sendiri, lebih beruntung, meski mengalami luka parah.

Sementara, korban lainnya adalah Bambang (52), warga Desa Purwokerto, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, yang saat kejadian berboncengan dengan tetangganya, M Samsi (45).

Keluarga Ajudan Bupati Demak yang Tewas dalam Kecelakaan Sempat Merasa Keanehan pada Perilaku Korban

Kecelakaan Adu Banteng Truk vs Pengangkut Elpiji di Jalur Pantura Tuban, Satu Tewas dan 3 Luka Parah

Skor Akhir PSS Sleman Vs Madura United, Laskar Sapeh Kerrab Bungkam Elang Jawa dengan Skor 2-0

BREAKING NEWS - Xpander Tabrak Empat Motor di Sidoarjo, Seorang Guru Olahraga Tewas

Mobil Innova Melaju Seperti Pembalap, Satu Keluarga Asal Jakarta Celaka di Tol Jombang-Mojokerto

Sedang, korban luka lainnya adalah dari penumpang pikap, yakni Dwi Herman (35), pengemudi pikap dan penumpangnya, Sukamto (59), keduanya adalah warga Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Jombang.

Keduanya mengalami luka parah karena tergencet bodi depan pik upnya.

Sebab, pik up itu baru berhenti setelah menabrak pohon, yang ada di tepi jalan raya tersebut.

Bahkan, gambar seorang calon legislatif (Caleg) yang dipasang di dekat pohon itu juga tak luput menjadi korbannya. Gambar si caleg sampai robek akibat disruduk pikap, yang tanpa muatan itu.

"Semua korbannya (lima orang) kini masih dirawat di rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi). Dan, rata-rata mereka mengalami luka parah. Bahkan, ada yang belum sadar. Untuk korban yang meninggal dunia, sudah dimakamkan," kata Kasat Lantas Polres Blitar AKP Amirul Mustakim, Selasa (5/3/2019).

Kecelakaan maut beruntun tersebut terjadi pada Senin (4/3/2019) petang atau menjelang Magrib, di Jalan Raya Malang-Blitar, yang jalannya lurus namun sempit.

Bahkan, selama ini di jalan raya ini memang sering terjadi kecelakaan, karena kebanyakan kendaraan itu melaju kencang.

Kecelakaan beruntun itu berawal dari mobil pikap Grand Max nopol S 9185 NC, yang dikemudikan Dwi melaju dari arah barat atau Pasar Wlingi.

Survei Terbaru Polmark Indonesia, Elektabilitas Jokowi 40,4 % Vs Prabowo 25,8 %: Hasilnya Tak Lazim

Sapi Senilai Rp 70 juta Hilang Dari Kandang, Drone dan Anjing Pelacak Bikin si Pencuri Tak Berkutik

Kasmaran Dengan Pria Selingkuhannya, Wanita Ini Tega Bunuh Suaminya Sendiri Dengan Jamu Oplosan

Sesampai di TKP, yang jalannya lurus dengan kanan kiri persawahan, mobil pik up itu mendahului mobil lainnya.

Sepertinya, mobil yang didahului adalah Toyota Avanza dan belum diketahui nopolnya. Bahkan warnanya pun juga belum diketahui.

Sebab, para korbannya masih belum memungkinkan untuk dimintai keterangan.

Namun, saat mendahului itu, dari arah berlawanan atau dari arah timur alias Pasar Kesamben, muncul dua sepeda motor korban.

Yakni, Suzuki Satria dengan nopol AG 4778 PR yang dikemudikan Sandi dengan membonceng Elsa.

Di belakangnya, adalah sepeda motor Honda Vario dengan nopol AG 4137 PP yang ditumpangi Bambang dengan membonceng Samsi.

Begitu tepat di tengah jalan raya atau di saat pikap itu mendahuli mobil yang ada di depannya, tabrakan tak bisa dihindari.

Mau Pulang ke Rumah Merayakan Hari Ultah Istri, David Malah Dapati Istrinya Tewas Dengan Selingkuhan

Ditinggal Ibu Jadi TKI ke Singapura, 2 Balita di Blitar Tunggui Bapaknya Mati Tanpa Diketahui Warga

Pulang Merantau dari Kalimantan Karena Ibunya Meninggal, Pria Magetan ini Malah Bunuh Istri Sendiri

Tak hanya tertabrak, kedua sepeda motor bersama empat penumpangnya terseret mobil pik up.

Sesaat kemudian, laju pikap oleng ke kanan dan baru berhenti setelah menabrak pohon yang ada di tepi jalan sebelah kanan.

Meski pikap itu sudah berhenti, namun para korbannya tak bisa langsung dievakuasi.

Sebab, dua sepeda motor dan empat penumpangnya tergencet di antara bodi pikap bagian depan dengan pohon.

Termasuk, Dwi, pengemudi pikap dan penumpangnya, Sukamto, terjepit di dalam pikap.

Sebab, bodi depan pikap pesok ke dalam, sehingga menjepitnya. Karena itu, tak mudah mengevakuasi para korban.

Untuk mengevakuasinya, pikap itu harus ditarik dulu, apalagi ban depan sebelah kanan, terperosok ke tepi sawah.

"Untuk mengeluarkan enam korban, tak bisa langsung dievakuasi. Namun, anggota harus menarik mobil pik up dulu, supaya korban yang terjepit itu bisa keluar," ungkap AKP Amirul Mustakim.

Begitu pik up berhasil ditarik, para korbannya baru bisa dievakuasi.

Untuk bisa mengeluarkan dua penumpang pik up, petugas harus mencongkel pintu mobil sebelah kiri. Karena pintu sebelah kanan pesok.

Sementara, keempat pengendara sepeda motor, kondisinya tergeletak, dengan mengalami luka parah.

Sebab, mereka selain tertabrak pik up, juga terseret, bahkan sempat terjepit.

Karena lukanya cukup parah itu, satu di antaranya, Sandi, siswi kelas 3 SMA tewas di TKP.

"Penyebabnya, masih kami selidiki. Namun, dugaan sementara, itu karena pengemudi pik up tak bisa mengendalikan laju mobilnya, ketika mengetahui dari arah depannya muncul dua sepeda motor korban.

Namun, untuk memastikan penyebabnya, ya menunggu para korbannya sembuh, sehingga bisa dimintai keterangan," pungkas AKP Amirul Mustakim.

16 Hari Ahmad Dhani Ditahan di Rutan Medaeng, Ini 6 Tokoh dan Artis yang Mengunjungi & Beri Support

Istri Menolak Diajak Hubungan Badan Usai Pulang Kerja, Suami ini Melampiaskan Lewat Senjata Tajam

Datangi Rumah Warganya, Kepala Desa di Bangkalan ini Pakai Senjata Api dan Selipkan Sabu di Songkok

Sasar Muda-mudi Lagi Pacaran, Begal Ngaku Polisi ini Tak Hanya Peras Korban, Tapi Juga Memperkosanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved