Rumah Politik Jatim

Efek Ekor Jas Pengaruhi Keseriusan Koalisi, Polmark: Pilpres Untungkan Partai Kandidat Paslon Saja

Lembaga survei Polmark Indonesia menjelaskan bahwa tak semua partai politik peserta pemilu mendapatkan dampak positif dari pemilihan presiden

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA/BOBBY KOLOWAY
Eep Saefulloh Fatah, Founder dan CEO Polmark Indonesia saat menyampaikan hasil survei lembaga yang dipimpinnya di Forum Pikiran Akal dan Nalar, di Surabaya, Selasa (5/2/2019). 

"Pemilih mengambang itu yang kita sebut undecided voters. Terdiri dari mereka yang masih mengatakan rahasia tentang pilihannya dan mereka yang mengatakan belum punya pilihan atau tidak tahu mau memilih siapa," ungkap Eep menjelaskan.

Eep menerangkan bahwa tingkat undecided voters antara pilpres dan pemilihan legislatif berbeda. Menurut survei pihaknya, kampanye pemilu serentak yang baru kali pertama digelar mendatang masih didominasi oleh kampanye caleg.

"Yang menarik adalah angka undecided voters di banyak dapil cenderung kecil," ucap Eep.

"Kenapa? (Kampanye) Pileg lebih konkret dibandingkan pilpres. Pileg digerakkan oleh caleg. Apalagi, caleg berlapis, dari DPR RI, Provinsi, dan Kabupaten/Kota. Mereka yang (maju) di kabupaten/kota, basisnya kan di kecamatan," paparnya.

Saban hari, tiap caleg turun ke masyarakat untuk menyapa calon Pemilihnya.

"Mereka terjun ke bawah sampai ke desa atau kelurahan. Mereka sampai ke pintu-pintu, ke rumah-rumah," jelasnya.

Dari survei tersebut juga mengindikasikan bahwa belum semua caleg ikut mengampanyekan capres-cawapres yang diusungnya. Padahal, untuk merebut pemilih tersebut, seharusnya menjadi tanggungjawab masing-masing partai pengusung dan relawan.

"Namun, apakah Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi sampai ke pintu-pintu? Kan tidak bisa. Indonesia terlalu besar. Inilah pentingnya keberadaan parpol, caleg, dan para relawan," imbuh Eep.

Dibandingkan pilpres, tingkat penurunan undecided voters du pileg pun cenderung lebih cepat.

"Di bawah, kampanye pileg adalah kampanye yang kasat mata, konkret, dan nyata. Kampanye pilpres lebih virtual di bawah, tidak teraba," terang Eep.

Pelatih PSS Sleman Ungkap Penyebab Kekalahan Timnya dari Madura United pada Piala Presiden

5 Pemain Madura United Absen Laga Kedua Piala Presiden, Dejan Minta Pemain Pengganti Unjuk Gigi

Diduga Keracunan Gas, Petani Asal Ponorogo Tewas di Dalam Sumur Depan Rumah

Eep menjelaskan bahwa survei yang dilakukan Polmark kali ini dilakukan di 73 dapil se-Indonesia melalui 73 survei berbeda. Di tiap surveinya untuk tiap dapil, survei melibatkan 440 orang. Sementara khusus untuk Jabar 3, melibatkan 880 orang.

Menggunakan metode multistage random sampling, survei ini memiliki margin of error sekitar 4,8 persen serta tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Eep juga menjelaskan bahwa survei yang dilakukan rentang waktu Oktober 2018 hingga Februari 2019 ini merupakan kerjasama pihaknya dengan Partai Amanat Nasional. (Bobby Koloway)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved