Berita Pamekasan
Karapan Kambing Sambut Panen Digelar di Pamekasan, Berbagai Aksesoris Aneh Dikerahkan Biar Menang
Karapan Kambing Sambut Panen Digelar di Pamekasan, Berbagai Aksesoris Aneh Dikerahkan Biar Menang.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Menandai masuk musim panen padi tahun 2019, warga Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan menggelar karapan kambing di lapangan galis Pamekasan, Minggu (10/3/2019).
Kerapan kambing yang diikuti ratusan kambing betina tersebut berasal dari berbagai daerah di Pulau Madura.
Karapan kambing yang biasanya menjadi ajang lomba mirip kerapan sapi tersebut, kali ini digelar sebagai rasa syukur petani dan tolak balak pada musim panen padi di Pamekasan.
Sehingga pada karapan kambing kali ini, banyak kambing juara diikutkan lomba oleh pemiliknya.
Pantauan Tribunmadura.com, kambing yang dikarap, rata-rata adalah kambing betina.
Kambing karapan tersebut di adu kecepatannya di lapangan sepanjang 160 meter yang dilepas oleh juru lepas di garis start.
Pada sisi kanan dan sisi kiri lapangan juga tampak diberi batas dengan bambu dan gedek agar lari kambing bisa lurus.
Sedangkan di garis finish juga dijaga oleh panitia.
Seorang juru lepas karapan kambing, Khoiri warga Kecamatan Galis Pamekasan, mengatakan, karapan kambing kali ini diikuti oleh para juara diberbagai even sebelumnya.
"Kambing yang turun arena pada siang hari ini kebanyakan kambing yang sudah mendapat juara dan diikutkan dalam acara tasyakuran dan tolak balak pada memasuki panen padi di tahun ini," ujarnya, ditemui Tribunmadura.com di lapangan karapan kambing di Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan.
Sementara Sipul, salah satu pemilik kambing karapan mengatakan, kambing betina yang diikutkan dalam karapan mendapat perlakuan khusus.
Selain diberi jamu penguat otot yang dicampur dengan telur ayam kampung, juga seringkali dimandikan agar tidak ada kotoran yang lengket.
Agar kambing larinya kencang saat dikarap, dia juga memberinya berbagai macam aksesoris. Seperti plastik dan kaleng bekas yang didalamnya sudah terisi kerikil sehingga saat kambing berlari bisa berbunyi nyaring serta diberi keleles dibagian lehernya (kalau dikarapan sapi tempat joki berdiri) sebagai tempat aksesoris.
Tidak hanya itu, jika pada lomba yang memperebutkan kejuaraaan, di bagian tubuh tertentu diberi paku kecil dan diolesi dengan balsem, semisal di daun telinga dan dipangkal ekor.
Tujuannya, agar kambing berlari cepat dan memenangkan perlombaan.
"Kambing yang sering menang dalam even-even besar mempunyai harga tinggi," tegas Sipul.
Untuk para juara, mematok Rp 35 juta sampai Rp 50 juta per ekor kambing betina.
Sedangkan kambing yang dinilai mempunyai potensi untuk memenangkan even tertentu tingkat kecamatan hanya dipatok Rp 4 juta sampai Rp 8 juta.