Berita Viral

Mediasi Isu Kiamat Hasilkan 2 Poin Penting ini, Pengasuh Ponpes Kesambon Malang Malah Bilang Begini

Mediasi Isu Kiamat Hasilkan 2 Poin Penting ini, Pengasuh Ponpes Kesambon Malang Malah Bilang Begini.

Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/SANY EKA PUTRI
Klarifikasi isu kiamat yang viral, antara pihak Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadin Kesambon, Kapolres Batu, dan PC GP Ansor Kabupaten Malang, di Polres Batu, Kamis (14/3/2019). 

Subandi (78), seorang warga di sekitar Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin mengatakan, masyarakat sekitar sebenarnya sudah mendengar isu kiamat sudah dekat sejak jauh-jauh hari. Tetapi ia tidak terlalu menghiraukannya dengan serius.

Ditanya terkait keresahan masyarakat sekitar Subandi mengakui sudah hal biasa dan sewajarnya. 

"Kalau malam ya memang ada suara mengaji yang terdengar keras. Ya itu hal yang biasa. Tapi kalau soal interaksi warga dengan santri tidak pernah ada interaksi. Mereka datang, ya sudah datang, tidak menyapa warga sini," tegas Subandi.

TERUPDATE, Inilah Penyebab Whatsapp (WA) Facebook (FB) Instagram (IG) Hari ini Alami Gangguan/ Error

7 Fakta Isu Kiamat Ponorogo Viral, Dari Jual Rumah Hingga Siapkan Pedang Hadapi Perang saat Ramadan

Takut Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Hijrah ke Malang, Begini Cara Mereka Kelabuhi Kades dan Tetangga

Aktivitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Kamis (14/3/2019).
Aktivitas santri di Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang, Kamis (14/3/2019). (TRIBUNMADURA/SANY EKA PUTRI)

Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin KH Romli Soleh Syaifudin alias Gus Romli mengatakan, di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang mengatakan, bahwa isu kiamat yang tersebar itu adalah berita tidak benar atau hoaks.

Hal itu ia sampaikan saat rilis di Polres Batu, Kamis (14/3/2019).

Menurut Gus Romli, dirinya tidak menyebarkan tentang fatwa bahwa kiamat akan terjadi setelah bulan suci ramadan tahun ini.

"Di pondok kami menyampaikan 10 tanda kiamat dan itu ada dalam hadits dan Al-quran. Ada yang mengatakan bahwa saya menyebar fatwa kiamat, itu tidak benar, itu hoaks. Ada yang memanfaatkan tentang kajian ini," jelasnya.

Tidak hanya itu, adanya santri yang menjual mobil, bahkan tanah untuk diberikan ke Ponpesnya juga tidak benar.

Jika ada yang seperti itu ia menyatakan kalau itu mungkin dianggap sebagai amal.

"Di pondok kami ini jika ada yang ingin mengungsi ke sini, belajar di sini, harus sedia makanan sendiri selama satu tahun," terangnya.

"Nah ini yang salah diasumsikan oleh masyarakat. Dalam kajian kami kami tidak menyuruh mereka menjual aset, tanah," imbuh Gus Romli.

Ikut Jamaah Thoriqoh Musa AS, 52 Warga Ponorogo yang Takut Kiamat Mau Selamat Seperti Kisah Nabi Nuh

Kasmaran Dengan Pria Selingkuhannya, Wanita Ini Tega Bunuh Suaminya Sendiri Dengan Jamu Oplosan

Jalin Asmara Dengan Pemuda Usia Beda 49 Tahun, Mbah Mentil Dibunuh Kekasih Brondong Usai Disetubuhi

Rumah Katimun dan surau yang digunakan untuk pengajian dan menyebarkan ajaran aneh dan isu kiamat, di RT5/RW 01 Dusun Krajan, Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Rabu (13/3/2019).
Rumah Katimun dan surau yang digunakan untuk pengajian dan menyebarkan ajaran aneh dan isu kiamat, di RT5/RW 01 Dusun Krajan, Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Rabu (13/3/2019). (TRIBUNMADURA/RAHADIAN BAGUS)

Sementara Ibnu Mukti, Perwalilan PC Ansor Kabupaten Malang dan MUI Kabupaten Malang, mengatakan, bahwa yang diberikan oleh Pondok Pesantren Miftahul Falahil Mubtadiin ini tidak ada yang menyimpang dari faedah.

Hanya penafsiran masyarakat yang salah, dan dikait-kaitkan dengan adanya tahun politik ini, yakni Pemilu 2019. Sehingga pihaknya pun langsung tanggap untuk meluruskan hal ini.

"Kami diberikan ruang untuk mediasi. Hasilnya tidak ada yang menyimpang, semua ajaran sesuai faedah," tegas Ibnu Mukti. 

Sedangkan Polres Batu menyatakan menyelidiki kasus terkait fatwa hari kiamat yang menyebar luas di masyarakat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved