Rumah Politik Jatim
Lapangan Kerja Masih Sulit, SPSI Soroti Program Kartu Pra Kerja Jelang Debat Publik Cawapres 2019
Debat publik ke tiga dalam rangkaian Pilpres 2019 ini, akan mempertemukan cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02, Sandi Uno
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Satu diantara tema yang menjadi bahasan dalam Debat Calon Wakil Presiden 2019 pada besok Minggu (17/3/2019) adalah masalah ketenagakerjaan.
Debat publik ke tiga dalam rangkaian Pilpres 2019 ini, akan mempertemukan cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Keduanya akan saling mempromosikan program mereka dalam penanganan masalah ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan dan sosial budaya.
• Daftar Sementara Tim yang Lolos ke Babak 8 Besar Piala Presiden, Jawa Timur Diwakili 3 Klub
• Via Vallen Ramaikan Acara Puncak Millennial Road Safety Festival di Jembatan Suramadu
• Tersangka Penembakan di Selandia Baru Punya Lisensi Kepemilikan Senjata dan Beli secara Legal
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jawa Timur secara khusus menyorot program yang diusung oleh Jokowi-Ma'ruf dalam urusan ketenagakerjaan yaitu program Kartu Pra Kerja.
Program yang membekali pelatihan dan magang bagi calon pekerja itu, sebagaimana disampaikan Ketua DPD SPSI Jatim Achmad Fauzi, adalah sebuh terobosan.
Bahkan terbilang memberikan input positif berupa pelatihan dan magang agar calon pekerja benar memiliki skill.
"Program Kartu Pra Kerja itu boleh saja. Bahkan itu terobosan. Tapi kita faktual saja, terlebih saat ini pengangguran banyak dan yang punya kesempatan kerja hanya segitu," kata Fauzi pada Surya, Sabtu (16/3/2019).
• Pelaku Penembakan di Selandia Baru Brenton Tarrant Nyengir saat Berada di Pengadilan
• Kisah Korban Selamat Penembakan di Selandia Baru, Pura-Pura Mati Agar Tak Ditembak Brenton Tarrant
• Dinkes Kota Malang Gelar Mobile VCT di Tempat Hiburan untuk Tekan Peredaran HIV
Ia mengapresiasi program tersebut, asalkan nanti saat benar tepilih dan diterapkan, program ini tidak menimbulkan masalah baru.
Terutama dalam program ini memuat pemberian tunjangan sebesar Rp 1 juta per bulan pada calon pekerja yang sudah dapat pelatihan dan magang sembari menunggu dapat kerja di perusahaan.
Lebih lanjut, menurutnya pemerintah tetap harus berupaya memberikan solusi kongkrit terhadap tingginya angka pengangguran.
Dikatakan Fauzi, satu-satunya cara yang harus ditempuh adalah membuka lapangan kerja seluas-seluasnya. Agar tenaga kerja dalam negeri bisa mendapat kesempatan kerja.
"Masalah di lapangan saat ini, orang mencari kerja itu sangat sulit. Maka mau nggak mau pemerintah arus ciptakan lapangankerja. Industri padat karya harus digalakkan kembali. Hanya dengan begitu tenaga kerja bisa terserap," tegasnya. (fatimatuz zahroh)
Sambut Pemilu 2019, BMKG Prediksi Cuaca di Hari Pencoblosan Akan Cerah Berawan |
![]() |
---|
Pemilu 2019 Melibatkan Proses yang Luar Biasa, Polda Jatim Imbau Masyarakat Tidak Golput |
![]() |
---|
KPU Bangkalan Wanti-Wanti KPPS yang Tidak Bagikan Formulir C6 Akan Terancam Pidana |
![]() |
---|
Alamak, Pendukung Jokowi dan Prabowo Taruhan Satu Hektar Tanah Viral di Media Sosial Facebook (FB) |
![]() |
---|
Persela Lamongan Beri Libur Latihan Jelang Coblosan Pemilu 2019, Berharap Para Pemain Tidak Golput |
![]() |
---|