Ujian Nasional

Ikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Siswa SMKN 1 Bangkalan ini Dikawal Khusus Dua Polisi

Ikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Siswa SMKN 1 Bangkalan ini Dikawal Khusus Dua Polisi.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/AHMAD FAISOL
Dua anggota Satreskoba Polres Bangkalan berjaga di depan Ruang Laboratorium II SMKN 1 Bangkalan, Rabu (27/3/2019). Mereka mendampingi FD (18), siswa kelas XII tersangka kasus penyalahgunaan narkoba yang tengah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Dua anggota Satreskoba Polres Bangkalan berpakaian kasual duduk di depan Ruang Laboratorium II SMKN 1 Bangkalan, Rabu (27/3/2019).

Mereka mendampingi FD (18), siswa kelas XII tersangka kasus penyalahgunaan narkoba yang tengah mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Di pintu ruangan, tertempel secarik kertas bertuliskan imbauan dengan huruf kapital, 'DILARANG MASUK UJIAN SELAIN PESERTA, PENGAWAS, PROKTOR, DAN ATAU TEKNISI. TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI DAN ATAU KAMERA KE DALAM RUANG UJIAN'.

Kepada Tribunmadura.com, salah seorang polisi mengungkapkan, pendampingan terhadap FD dilakukan sejak dari tahanan Mapolres Bangkalan ke sekolah untuk mengikuti UNBK hingga selesai.

"Tidak diborgol, kami sebatas memberikan pendampingan. Seragam sekolahnya dikirim ke polres," ungkapnya.

Kunjungi Pesantren Nurul Cholil Bangkalan, AHY dan Pakde Karwo Mendapat Sorban Putih dari KH Zubair

31 Tahun di Kubur, Jasad Tokoh NU di Blitar Masih Utuh, Kain Morinya Juga Belum Rusak

Kepala SMKN 1 Bangkalan Qurrotu Aini mengungkapkan, kesempatan mengikuti ujian merupakan hak siswa. Apalagi FD sudah tercatat dalam Daftar Nominasi Tetap (DNT) peserta UNBK 2019.

"Ketika orang tua siswa (FD) kami panggil, mereka berharap anaknya bisa mengikuti ujian," ungkap Qurrotu Aini.

FD bersama seorang temannya, ditangkap Satreskoba Polres Bangkalan di Jalan Jokotole Kelurahan Kraton pada Rabu (23/1/2019) malam atas kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.

Penangkapan FD membuat pihak sekolah bertanya-tanya.

Sejumlah Guru Badan Konseling diutus mendatangi rumahnya untuk menanyakan keberadaan FD yang tidak masuk sekolah secara berturut-turut selama empat hari.

"Kami merasa kaget karena anak ini tergolong rajin dan memiliki track record bagus. Begitu juga menurut orang tua," jelasnya.

Siswi SMP Diperkosa 13 Pria, Pelaku Terima Hukuman Berbeda, Sesali Perbuatan Setelah 3 Tahun Berlalu

Atas kejadian tersebut, lanjutnya, pihak sekolah segera berkonsultasi ke Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jatim di Bangkalan.

"Kami juga melayangkan surat ke polres. Alhamdulillah pihak kepolisian merespon dan memberikan pendampingan hingga ujian selesai," ujarnya.

Kendati demikian, Qurrotu Aini tidak bisa memberikan jaminan apakah FD bisa lulus atau tidak.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved