Berita Banyuwangi
Sebanyak 101 Usaha Ritel Rakyat Banyuwangi Kolaborasi Bersama Warung Pintar dalam 3 Bulan
Warung Pintar merupakan startup teknologi ritel bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi yang diluncurkan pada akhir Desember 2018 lalu.
Penulis: Haorrahman Dwi Saputra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Terdapat 101 warga yang memiliki usaha ritel Warung Pintar telah terdaftar sebagai mitra kerja Warung Pintar.
Warung Pintar merupakan startup teknologi ritel bekerja sama dengan Pemkab Banyuwangi yang diluncurkan pada akhir Desember 2018 lalu.
Saat ini, terdapat sekitar 800 orang di Banyuwangi yang telah mendaftar dan mengantre untuk memiliki Warung Pintar.
• Sandiaga Uno Janji Sediakan Lapangan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas Jika Jadi Wapres RI
"Antusias masyarakat Banyuwangi sangat besar. Banyuwangi menjadi daerah pertama yang kolaborasi bersama Warung Pintar," kata COO & Co-Founder Warng Pintar, Harya Putra, Sabtu (30/3/2019).
"Ini menjadi lagkah pembuka dari rencana besar Warung Pintar dalam menghubungkan UMKM lokal di tiap daerah di Indonesia," sambung dia.
Di Banyuwangi, Warung Pintar telah banyak ditemui di berbagai ruang publik fasilitas umum milik pemerintah, seperti di Taman Blambangan, Taman Sayu Wiwit, Pusat Oleh-Oleh Dinas Koperasi dan UMKM, Kantor Kecamatan Genteng, Mal Pelayanan Publik, dan lainnya.
Di temat-tempat itu, Warung Pintar dikelola oleh warga yang ingin berwirausaha, seperti di Taman Blambangan yang dikelola oleh Budi Santoso, petugas kebersihan.
• Bandara Juanda Sukseskan Switch Off Earth Hour 2019, Gelar Tari Teatrikal hingga Tanam Pohon Bakau
Harya Putra mengatakan, dipilihnya Banyuwangi sebagai daerah pertama ekspansi Warung Pintar setelah Jabodetabek, karena Banyuwangi merupakan kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia.
"Banyuwangi memiliki visi yang sama dengan kami, yakni meningkatkan potensi usaha mikro dengan memanfaatkan teknologi, apalagi saat ini telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Di Banyuwangi kami juga belajar bagaimana berkolaborasi dengan cepat," jelas Harya Putra.
Harya Putra menjelaskan, Warung Pintas tidak hanya sekadar digitalisasi usaha mikro, namun juga menjadi pemberdayaan masyarakat.
Di Banyuwangi, menurut Harya, Warung Pintar menjadi hubungan antara UMKM dan pariwisata.
• UPDATE Laga Persela Lamongan Vs Madura United, Laskar Sapeh Kerrab Kembali Ungguli Tuan Rumah
Warung Pintar menerapkan strategi hyperlocal dengan pemberdayaan UMKM dan pariwisata, dengan menjadikan Warung Pintar sebagai pusat informasi pariwisata.
"Dengan demikian, UMKM yang bekerja sama dengan Warung Pintar bisa saling terhubung dan meningkatkan kapabilitas bisnisnya," jelasnya.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, program ini merupakan kedaulatan ekonomi rakyat yang sering diperbincangkan.
"Banyuwangi terus membangun kewirausahaan masyarakat. Kami ingin ada percepatan UMKM, Bumdes, dan ekonomi masyarakat," kata Abdullah Azwar Anas.
• LPM Activita IAIN Madura Gelar Diklat Jurnalistik Tingkat Lanjut, Ciptakan Jurnalis Berkualitas
Abdullah Azwar Anas mengatakan, Warung Pintar merupakan semangat untuk berubah.
Menurutnya, hal ini dapat mengubah manajemen dengan menggunakan teknologi dan bisa meningkatkan kapabilitas dan pendapatan masyarakat.
"Ini adalah solusi baru bagi kebijakan kami yang membatasi pasar ritel modern," tambah Abdullah Azwar Anas.
Abdullah Azwar Anas optimistis, pada 2020 nanti, ekonomi daerah Banyuwangi akan tumbuh dalam kisaran 5,5 hingga 5,7 persen, di atas prediksi ekonomi nasional sebesar 5,1-5,5 persen. (haorrahman)
• Satpol PP Tuban Ciduk Belasan Pasangan Suami Istri saat Razia Kost, Pelaku Diminta Buat Pernyataan