Berita Surabaya

Masih Syok, Begini Kondisi Keluarga Siswa SMKN 5 Surabaya yang Tewas Tersesat di Gunung Arjuno

Beberapa tetangga hingga rekan sekolah pulang setelah berbela sungkawa kepada kedua orang tua korban di rumah duka Jalan Kendangsari XV Surabaya.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Aqwamit Torik
istimewa
Kolase siswa SMKN 5 Surabaya yang hilang di Gunung Arjuno 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Rumah duka Faiqus Syamsi (17) korban hilang saat mendaki di Gunung Arjuno masih tampak sepi.

Beberapa tetangga hingga rekan sekolah pulang setelah berbela sungkawa kepada kedua orang tua korban di rumah duka Jalan Kendangsari XV Surabaya.

Kursi plastik masih tertumpuk di depan rumah berwarna hijau tersebut.

Meski tak ada tenda, keluarga mempersilahkan tamu yang datang duduk beralas tikar.

Kasus Guru Honorer Dimutilasi Mulai Terungkap, Polda Jatim Sebut Ponsel Korban Sempat Dibawa Pelaku

Polisi Pastikan Tersangka Pembunuhan Guru Honorer Lebih dari Seorang, Diduga Kenal Dekat Korban

Polisi Tetapkan Dua Tersangka Pembunuhan Guru Honorer, Pemburuan Pelaku Dilakukan di Wilayah Jatim

Saat TribunMadura.com mengunjungi rumah duka turut disambut orang tua koban dan kerabat. Ayah korban masih menyalami peziarah yang datang.

"Tadi malam ramai, teman-temannya sampai pihak sekolah kesini. Kalau guru-gurunya dari sejak hilang sering kesini tanya kabar ditemukan apa belum," kata Nanang, Paman korban di ruang tamu rumah duka, Sabtu (6/4/2019).

Di ruang tamu tersebut, keluarga duduk bersandar tembok bercat putih yang mulai mengelupas. Mereka menyuguhkan air mineral.

"Saya dapat kabar kamis. Senang iya karena sudah ketemu tapi ditemukannya tidak seperti yang saya harapkan," kata ibu korban Dumi Supartiwi duduk lemas.

Ibu dua anak tersebut mengaku tak kuasa untuk diminta datang memastikan tulang yang ditemukan petugas Tim Basarnas merupakan tubuh anaknya.

"Yang kesana pamannya (Nanang) dan kakak kandungnya. Saya dan suami gak berani," kata Dumi yang masih bermata sembab.

Polisi Pastikan Tersangka Pembunuhan Guru Honorer Lebih dari Seorang, Diduga Kenal Dekat Korban

Sebelum Mendaki Gunung Arjuno, Siswa SMKN 5 Surabaya Pamit Akan Membuat Heboh ke Keluarga

Dumi mengaku setelah jenazah anaknya dibawa ke rumah duka hingga pemakaman, ia tak kuasa bertemu banyak orang yang datang berziarah dan memilih berdiam diri di kamar.

Keluarga pun mengaku masih syok namun harus mengikhlaskan kepergian anak bungsunya itu.

"Mau ga ikhlas ya bagaimana, saya ikhlas kan," ucapnya sembari mengelus dada.

Keluarga mengaku beberapa waktu anaknya dikabarkan hilang, pihak keluarga telah melakukan tahlilan hingga 100 hari.

"Tahlilan sudah, jadi waktu hilang dan setelah proses pencarian sudah tahlilan sampai 100 hari," tambah Nanang. (Nur Ika Anisa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved