Berita Ekonomi

GOJEK Sumbang Rp 2,2 Triliun ke Perekonomian Surabaya, Segini Untung Didapat Mintra UMKM GO-FOOD

Sumbangan GOJEK ke Perekonomian Surabaya Tembus Rp 2,2 Triliun, Segini Untung Didapat Mintra UMKM GO-FOOD

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/ARIE NOER RACHMAWATI
Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi Walandouw saat memaparkan hasil riset dampak GOJEK terhadap perekonomian Indonesia dan wilayah metropolitan Surabaya di Novotel Surabaya, Jumat (24/5/2019). 

GOJEK Sumbang Rp 2,2 Triliun ke Perekonomian Surabaya, Segini Untung Didapat Mintra UMKM GO-FOOD

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Aplikasi layanan penyedia jasa yang terintegrasi teknologi, GOJEK berkontribusi dalam perekonomian wilayah Surabaya sebesar Rp 2,2 triliun.

Hal ini berdasarkan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang dilakukan sepanjang 2018.

Dalam hasil riset tersebut ditunjukkan, perhitungan kontribusi ekonomi berasal dari selisih pendapatan mitra dari 4 layanan GOJEK, yakni GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD, dan GO-LIFE.

Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi Walandouw menjelaskan, dari 4 layanan yang disediakan GOJEK, layanan GO-FOOD menunjukkan peningkatan paling tinggi di antara 3 layanan lainnya.

Angka kontribusi ekonomi mitra GOJEK dari layanan GO-FOOD terhadap perekonomian Surabaya sebesar Rp 1,6 triliun.

Mau Berangkat Salat Tarawih di Masjid, Warga Sampang ini Ditembak Orang Misterius dan Tersungkur

Jalin Kerjasama dengan Pemkot Malang, Gojek Akan Bina UMKM dan Dukung Program Smart Digital City

Angka ini mengalami peningkatan 8 kali lipat dibandingkan 2017, terutama wilayah yang terkenal dengan masakan rawon dan soto.

"Faktor pertumbuhan kontribusi mitra UMKM GO-FOOD ini disebabkan optimalisasi fitur teknologi GOJEK dan GO-FOOD yang semakin gencar digunakan para mitra UMKM," ungkap Paksi Walandouw, saat media conference di Surabaya, Jumat (24/5/2019).

Dalam sebulan, rata-rata peningkatan pendapatan (omzet) yang diperoleh per mitra UMKM GO-FOOD mencapai Rp 6,4 juta atau 98 persen dari total mitra UMKM.

Ini lebih tinggi dibandingkan GO-CAR sebesar Rp 5,8 juta. Kemudian, GO-LIFE Rp 4 juta dan GO-RIDE Rp 3,1 juta.

"Artinya di era disrupsi teknologi atau industri teknologi 4.0, teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya ekonomi daerah," terangnya.

WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter Mengalami Error, Ternyata ini Penjelasan Menteri Kominfo

Barito Putera Vs Madura United Nanti Malam Bertanding, Laskar Sapeh Kerrab Dihantui Memori Buruk

Lebih lanjut, Paksi menyebut GOJEK sebagai pemain utama industri teknologi telah menunjukkan bagaimana inovasi teknologinya bisa memperluas peluang penghasilan bagi masyarakat dari berbagai latarbelakang pendidikan serta usia.

"Dalam penelitian ini, beberapa temuan seperti 81 persen mitra UMKM menyatakan mereka kali pertama go-online saat gabung GO-FOOD," terang Paksi.

Selain itu, GOJEK mendorong gerakan nasional non-tunai. Sebab, 68 persen mitra UMKM kali pertama menerima pembayaran non-tunai saat gabung dengan GO-FOOD.

"GOJEK ini menjadi pintu masuk UMKM Surabaya ke ekonomi digital," tambahnya.

Jasa Joki Masuk FK UMS Capai Rp 125 juta, Mahasiswa ITB & UGM yang Jadi Joki Hanya Dibayar Rp 5 Juta

Andalkan Minyak Racikan Belajar dari Youtube, Remaja ini Dengan Mudah Rampok Driver Grab Car

Temuan menarik lainnya, Paksi mengatakan, layanan GO-LIFE memiliki potensi tinggi seperti halnya layanan GO-FOOD.

Sebab, para mitra di layanan ini mengalami kenaikan pendapatan mencapai 80 persen dibandingkan pendapatan sebelum gabung dengan GOJEK.

"Nah, di layanan GO-LIFE ini sebesar 70 persen mitranya adalah perempuan. Kenaikan pendapatan yang sangat signifikan ini dapat membantu para mitra perempuan," paparnya.

Selebihnya, lanjut Paksi, peningkatan pendapatam mitra GO-LIFE juga berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga.

"Misalnya, dalam riset ditunjukkan pendapatan mitra perempuan GO-LIDE paling banyak dialokasikan untuk biaya pendidikan anak," pungkas Paksi Walandouw.

Pos Polisi Dekat Rumah Jokowi Terbakar, Api Mulai Berkobar Saat Dini Hari Dari Bagian Belakang

People Power di Jakarta Berdampak di Madura, Pengamat UTM: Aksi 22 Mei Akibat Frustasi Politik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved