Berita Tuban
Mantan Napi Kasus Pembunuhan di Tuban Tewas Dihajar Massa, Terungkap Penyebab Pengeroyokannya
Seorang mantan napi kasus pembunuhan berencana tewas setelah dihajar massa di Kabupaten Tuban
Penulis: Mohammad Sudarsono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Seorang mantan napi kasus pembunuhan berencana tewas setelah dihajar massa di Kabupaten Tuban
TRIBUNMADURA.COM, TUBAN - Seorang pria bernama Warno (35), warga Dusun Pule, Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo, tewas usai dikeroyok warga, Jumat (7/6/2019), sekitar pukul 22.00 WIB.
Sebelum meregang nyawa, pria tersebut lebih dulu berulah di sejumlah warung yang berada di Dusun Pasatan, Desa Cokrowati, Kecamatan Tambakboyo.
Dalam kondisi mabuk, dia datang ke warung milik Jimin untuk meminta rokok dengan membanting gelas dan merusak kursi.
• Polisi Menduga Pemilik Tulang Belulang dan Tengkorak Hangus di Mojokerto Merupakan Korban Pembunuhan
Setelah dapat rokok, dia datang ke warung Hartono, lalu mencekik leher seorang pengunjung Sujari dan memukul dengan tangan kosong hingga bibirnya luka.
Bahkan, pria yang diketahui merupakan mantan napi itu, juga merusak motor pengunjung warung.
"Pengunjung warung yang tak terima perlakuan Warno lalu langsung menghajarnya beramai-ramai," kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Mustijat Priyambodo, saat dikonfirmasi, Sabtu (8/6/2019).
AKP Mustijat Priyambodo melanjutkan, mantan napi kasus pembunuhan berencana itu, berusaha melarikan diri hingga akhirnya tertangkap lagi.
• Aksinya Kepergok Korban, Pencopet Dompet Penumpang Kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Ditangkap Polisi
Namun, kayu, batu, dan pukulan tangan kosong warga, membuat dia mengembuskan nafas terakhir di lokasi.
Jenazah korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi, guna perkembangan penyidikan.
Sejumlah barang bukti di antaranya batu, kayu, dan sepeda motor nopol S 5898 L milik korban kini diamankan petugas.
"Tewas usai dikeroyok. Untuk tersangka kita akan kerucutkan sesuai perannya masing-masing, dijerat pasal 170 KUHP ancaman hukuman 5,6 tahun penjara," pungkasnya.(nok)
• Angka Kecelakaan Lalu Lintas saat Mudik Lebaran di Tuban Menurun Tiap Tahun, Polisi Ungkap Faktornya
Kasus pembunuhan seorang mantan narapidana kasus pembunuhan juga terjadi di Manado, Kamis (20/12/2018) lalu.
Brammy Budiman (29) tewas bersimbah darah di simpang empat Hotel Plaza, Pinaesaan, Manado, Kamis (20/12) dini hari.
Sebelum peristiwa terjadi, korban dalam keadaan mabuk berat.
Menurut keterangan saksi mata, korban saat itu bertemu dengan tersangka lalu terlibat percakapan dan saling canda.
• Sosok Gories Mere, Satu di antara 4 Pejabat Negara yang Masuk Daftar Target Pembunuhan Aksi 22 Mei
Tersangka, JA alias Lius (27) telah diciduk oleh petugas dari Polsek Wenang dan tim Buser di rumahnya di Wonasa Kapleng, berkat bantuan keluarganya yang ingin menyerahkan tersangka kepada polisi.
Menurut tersangka, kala itu tidak bermaksud membunuh korban.
"Kami hanya bercanda saja. Namun dia bercanda sudah berlebihan dan mencabut pisau ingin menikam saya," ujar JA di Mapolresta Manado.
Merasa terancam JA langsung meninju korban hingga terjatuh.
• TKP Pembunuhan Guru Honorer Dimutilasi Sepi, Warga Mengaku Merinding dan Pernah Dengar Suara Aneh
Di saat terjatuh itulah tersangka memunggut pisau korban lalu menikamnya di bagian paha.
Karena korban memberikan perlawanan JA kemudian kembali melayangkan tikaman yang mengenai pergelangan tangan korban.
Darah yang mengucur cukup banyak membuat korban kehilangan nyawanya.
Brammy sebenarnya masih menjalani masa hukuman atas kasus pembunuhan yang dilakukannya delapan tahun lalu.
Waktu itu korban menikam seorang warga Tikala hingga tewas.
Saat ini korban mendapat pembebasan bersyarat karena telah menjalani separuh masa tahanan di LP Tuminting.(Kompas.com)
• Penemuan Tulang Belulang dan Tengkorak Manusia Hangus di Mojokerto, Polisi Ringkus Tersangkanya