Sandiaga Uno Digadang Menjadi Menteri Kabinet Jokowi Periode Kedua, Alasannya Juga Terkait Prabowo
Neta menyebut kalau calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.
Sandiaga Uno Digadang Menjadi Menteri Kabinet Jokowi Periode Kedua, Alasannya Juga Terkait Prabowo
TRIBUNMADURA.COM - Sandiaga Uno digadang-gadang masuk dalam bursa jajaran menteri Jokowi periode kedua.
Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane.
Neta S Pane mengaku, dirinya mempunyai info akurat mengenai siapa saja figur yang akan mengisi kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi di periode selanjutnya.
• Foto Panas Bidan Beraksi Menggunakan Timun Viral di WhatsApp dan Facebook, Begini Pengakuan Jujurnya
• Transfer Mentereng Eden Hazard di Real Madrid, Jangan Harap ada Gol di Laga Debut, ini Faktanya
• Masyarakat Pamekasan Kompak Deklarasi Tolak Kerusuhan, Inilah 4 Hal Penting yang Disuarakan
Kepada Tribunnews.com (Grup TribunMadura.com ), Neta menyebut kalau calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.
"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi)," kata Neta, Minggu (16/6/2019).
Kata Neta, proyeksi Sandiaga menjadi menteri di kabinet Jokowi merupakan bagian dari proses rekonsiliasi antara kubu 01 Jokowi - Maruf Amin dan 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
"Itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi) bagian dari rekonsiliasi 01 dengan 02," katanya.
Menurut hemat Neta, rekonsiliasi perlu dilakukan.
Katanya, politik itu tidak seperti matematika.

Dia mencontohkan Afrika Selatan ketika Nelson Mandela 36 tahun dipenjara rezim Apartheid, 25 tahun di antaranya di sel seluas 1x1 meter.
"Tapi ketika dia terpilih menjadi presiden dia mengatakan bahwa 'kita harus belajar untuk menghapus dendam masa lalu.' Sehingga dia bentuk proses rekonsiliasi dan hasilnya Afrika Selatan maju sekarang, bahkan jadi tuan rumah Piala Dunia, mata uangnya lebih tinggi dari rupiah," ujar Neta.
Berkaca dari itu, menurutnya, kenapa bangsa Indonesia tidak melakukan rekonsiliasi?
"Tidak perlu hanyut dalam dendam, karena dendam itu yang justru menghancurkan bangsa. Jadi rekonsiliasi ini merupakan solusi terbaik. Dan kita dapat informasi, hal itu sedang ditempuh oleh 01 dan 02. Kalau itu yang lebih baik untuk bangsa dan negara kenapa kita harus terlibat dendam, saling hukum menghukum?" tandas Neta.