Pilkada Surabaya
Ingin Duet Senior-Milenial di Pilkada Surabaya, PAN Sebut Mantan Bupati Masfuk & Ketua Muhammadiyah
Ingin Duet Senior-Milenial di Pilkada Surabaya, PAN Sebut Mantan Bupati Lamongan Masfuk dan Ketua Muhammadiyah.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Mujib Anwar
Ingin Duet Senior-Milenial di Pilkada Surabaya, PAN Sebut Mantan Bupati Lamongan Masfuk dan Ketua Muhammadiyah
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Partai Amanat Nasional (PAN) memunculkan wacana duet politisi senior-milenial pada Pilwali Surabaya / Pilkada Surabaya 2020. Agar duet ideal tersebut terwujud, PAN tak segan mengusulkan kader dari unsur eksternal.
Direktur Media Center Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN), Dhimam Abror, mengatakan, PAN harus bersikap realistis menyikapi Pilkada Surabaya 2020. Dengan hanya mendapat tiga kursi DPRD Surabaya berdasar pemilu 2019, membuat mereka tak memiliki banyak opsi.
Sebab, untuk bisa mengusung pasangan calon, partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki 20 persen kursi atau setara 10 kursi DPRD Surabaya.
"PAN dengan komposisi sekarang harus bersikap realistis. Sekalipun stok kader di PAN, cukup banyak," kata Abror.
Oleh karenanya, PAN yang selama ini dikenal dekat dengan ormas Muhammadiyah tak keberatan untuk mengusung kandidat dari ormas agama ini. Di antaranya, Ketua PDM Surabaya, Mahsun Jayadi.
• PDIP Beri Sindiran Keras ke Risma Jelang Pilkada Surabaya 2020, Hal Prinsip Ini yang Jadi Pemicunya
• PKB Bungkam Soal Pilkada Surabaya 2020, Pilih Pasrahkan Calon Wali Kota yang Diusung ke GP Ansor
Mahsun sebelumnya, memang sempat menyebut telah berkomunikasi dengan sejumlah partai politik.
"Kami sempat mendengar kader PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) yang mengorbit di bursa pilwali. Kami bisa saja mendukung," tegas Abror.
Selain kader Muhammadiyah, ada pula kader internal. Di antaranya, Ketua DPW PAN Jatim, Masfuk.
Masfuk sebelumnya juga pernah menjadi Bupati Lamongan dua periode (2000-2005 dan 2006-2010).
"Selain ada Ketua PDM, ada juga Pak Masfuk sebagai Ketua DPW PAN Jatim. Prinsipnya, semua masih mungkin. Termasuk, dengan kader dari partai lain," kata Dhimam Abror.
• Whisnu Sakti Buana Klaim Didukung PDIP Surabaya Maju di Pilwali Surabaya 2020, untuk Gantikan Risma
• Jika Kepala Bappeko Eri Cahyadi Ikuti Jejak Risma, Berat Bagi PDIP Mengusungnya di Pilkada Surabaya

Abror yang juga Caleg DPR RI PAN dari dapil Jatim 1 ini menilai, bahwa komposisi kandidat kedepan harus terdiri dari senior-milenial. Hal ini berkaca pada Pemilihan Gubernur Jatim 2018 lalu.
Selain menopang dalam hal kinerja, kombinasi ini menjadi pilihan strategis untuk menggaet suara.
"Meskipun hasilnya belum berlaku signifikan di pilpres, namun perlu dipikirkan kedepan untuk pilwali, khususnya untuk daerah di Jatim," katanya.