BTS Jadi Artis Korea Pertama yang Sukses Jual Album Lebih dari 1 Juta Keping di Amerika Serikat

Boy group BTS memecahkan rekor menakjubkan lainnya lewat album Map of the Soul: Persona

TRIBUNMADURA.COM - Nama boy group asal Korea Selatan, BTS, kian hari kian semakin santer terdengar.

Tidak hanya di Korea Selatan, Bangtan Boys atau BTS juga banyak digemari hingga ke penjuru dunia.

Bahkan, belum lama ini, BTS sukses menjual albumnya di Amerika Serikat sebanyak 1 juta keping.

• Lebih dari Satu Bulan Dirilis, Lagu Boy With Luv BTS Tetap Panen Trofi Kemenangan Acara Musik Korea

• Tiga Lagu BTS Masuk Playlist Lagu yang Diputar NASA pada Misi Perjalanan Menuju Bulan 2024 Mendatang

• Sebelum Skandal Narkoba B.I iKON Terbongkar, Harga Saham YG Entertainment Pernah Beberapa Kali Turun

Dilansir TribunMadura.com dari Allkpop, Selasa (2/7/2019), capaian BTS tersebut mengalahkan artis-artis Korea Selatan lainnya.

Hanya BTS yang disebut-sebut dapat menjual 1 juta keping album di tengah tetatnya dunia hiburan Amerika Serikat.

Capaian itu membuat BTS menjadi artis Korea pertama yang melampaui 1 juta penjualan album di Amerika Serikat.

Menariknya, rekor penjualan album ini didapat dalam waktu yang cukup singkat.

Album BTS terjual lebih dari 1 juta keping di Amerika Serikat dalam waktu kurang dari setengah tahun.

Tak pelak, capaian boy group bentukan Big Hit Entertainment itu membuat penggemarnya bangga.

Fans mengucapkan selamat kepada BTS di Twitter untuk pencapaian luar biasa mereka.

Sebelumnya, BTS merilis album terbaru bertajuk Map of the Soul: Persona.

Map of the Soul: Persona merupakan mini album keenam BTS.

Album Map of the Soul: Persona secara resmi dirilis pada Jumat (12/4/2019).

Album ini berisi tujuh buah lagu di dalamnya, seperti  Intro: Persona, Boy with Luv, Mikrokosmos, Make It Right, Home, Jamais Vu, dan Dionysus.

• D.O EXO Wamil, Sosok dalam Foto Momen Terakhir Do Kyung Soo Sebelum Wajib Militer Curi Perhatian

• Tunjukan Jati Diri The National Pick, EXO Diundang ke Blue House dan Bertemu Presiden Donald Trump