Berita Jember

Hendak Nguji Skripsi Mahasiswa, Dosen yang Pengusaha dan Istrinya Tewas Seketika Ditabrak Kereta Api

Hendak Menguji Skripsi Mahasiswa, Dosen yang juga Pengusaha dan Istrinya Tewas Seketika Ditabrak Kereta Api.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews/Jeprima
Ilustrasi - Hendak Menguji Skripsi Mahasiswa, Dosen yang juga Pengusaha dan Istrinya Tewas Seketika Ditabrak Kereta Api. 

Dia adalah penjaga yang dipekerjakan oleh warga lingkungan setempat.

Dalam sejumlah perlintasan sebidang seperti di Jl Mangga, memang penjaga dipekerjakan secara swadaya oleh lingkungan setempat.

Suparman menceritakan, peralatan dan palang pintu di perlintasan tersebut merupakan bantuan dari Pemkab Jember.

"Sekitar enam tahunan ada pos dan palang pintu di perlintasan ini. Sebelumnya ya tidak ada.
Peralatan dan pos ini bantuan dari Pemda sini. Saya bekerja di sini sejak ada pos ini," kata Suparman.

Sejak perlintasan itu dilengkapi palang pintu dan penjagaan swadaya, baru kali ini, peristiwa fatal hingga merenggut nyawa orang terjadi. 

"Baru sekali ini terjadi," kata Suparman. 

Suparman lah yang berjaga saat peristiwa itu terjadi. Namun saat tabrakan berlangsung, lelaki itu tidak berada di pos.

Dia menitipkan penjagaan kepada rekannya, Toha. Dia mengaku sedang mengambil gaji dari warga di lingkungan sekitar.

"Saya ambil gaji bulanan. Tidak banyak, Rp 400.000 per bulan. Yang mbayar warga lingkungan sini. Saya kerja mulai jam 06.00 pagi sampai jam 10.00 malam (22.00 Wib)," imbuh Parman.

Artinya Parman bekerja selama 16 jam dengan bayaran Rp 400.000 per bulan.

Saat kecelakaan terjadi, dia menitipkan penjagaan kepada rekannya untuk ditinggal sebentar mengambil gajinya.

"Saya ambil gaji, namun sudah nitipkan penjagaan ke teman. Saya titip sebentar. Saat kembali
kesini, sudah kejadian itu," imbuhnya.

Karenanya, Suparman terlihat shock dengan peristiwa itu.

Beberapa kali lelaki itu menghela nafas, dan pandangan matanya menerawang.

Namun dia tetap menjalankan tugasnya paska peristiwa itu. Dia tetap membuka dan menutup palang pintu saat kereta api melintas.

Dia mengakui, hanya satu palang pintu yang berfungsi, sedangkan satunya tidak berfungsi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved