Berita Politik

Penetapan Ketua Baru DPC PDIP Surabaya oleh Mega Picu Ngerasnya 2 Kubu, Pengamat Ungkap Sikap Risma

Penetapan Ketua Baru DPC PDIP Surabaya Oleh Megawati Soekarnoputri Picu Mengerasnya 2 Kubu, Pengamat Ungkap Sikap Wali Kota Surabaya Risma.

TRIBUNMADURA/Kolase Tribunnews.com
Penetapan Ketua Baru DPC PDIP Surabaya Oleh Megawati Soekarnoputri Picu Mengerasnya 2 Kubu, Pengamat Ungkap Sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini / Risma. 

Penetapan Ketua Baru DPC PDIP Surabaya Oleh Megawati Soekarnoputri Picu Mengerasnya 2 Kubu, Pengamat Ungkap Sikap Wali Kota Surabaya Risma

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Perpecahan faksi di internal DPC PDIP Surabaya tampaknya makin menguat, setelah penunjukkan ketua, sekretaris, dan bendahara (KSB) baru DPC PDIP Surabaya oleh DPP PDIP.

Di internal DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, saat ini ada dua kelompok yang berseberangan terkait penunjukkan KSB baru tersebut.

Salah satu kubu menyetujui keputusan DPP yang menunjuk Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Sedangkan kubu yang lain menginginkan Whisnu Sakti Buana yang juga Wakil Wali Kota Surabaya menjadi Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Dalam kondisi tersebut, lalu bagaimana sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini / Risma, yang juga kader PDIP.

Peneliti Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam mencoba menganalisa kemungkinan sikap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini / Risma, dalam situasi seperti sekarang ini.

"Saya rasa Bu Risma tetap satu frekuensi dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri terkait penunjukan  menggantikan Whisnu Sakti Buana," ucap Surokim, Kamis (11/7/2019).

Rekom DPP PDIP Tak Sesuai Usulan Rakercab, PAC DPC PDIP Se Surabaya Memprotes Rekomendasi

TERUNGKAP, Inilah Pemicu Terbaru PAC PDIP Surabaya Protes Keras DPP Pimpinan Megawati Soal Ketua DPC

Protes Keras Megawati, Kantor DPC PDIP Kota Pasuruan Disegel, Luluk: Kenapa Aturan Harus Ditabrak

Konfercab PDIP Bojonegoro Kisruh, Wakil Bupati Sebut Pihak ini yang Menunggangi, Terkait Minyak Gas

Hal tersebut didasari, bahwa Risma yang memiliki relasi sangat dekat dengan Megawati Soekarnoputri, sehingga tak mungkin Risma berbeda frekuensi dengan Megawati.

"Risma memang tak mau masuk ke dalam polemik secara langsung karena untuk menjaga hubungan dengan Whisnu Sakti Buana yang tak lain adalah wakil wali kota,'' jelasnya.

''Namun, dengan melihat relasi antara Risma dan Megawati, walikota perempuan pertama di Surabaya itu tidak akan berbeda sikap dengan DPP PDIP," imbuh Surokim Abdussalam.

Menurut Surokim, sikap Risma yang tak mau ikut polemik kepengurusan di DPC PDIP Surabaya adalah langkah yang tepat demi menjaga kondusivitas partai banteng moncong putih.

”Pasti suara Bu Risma ke DPP. Tapi memang lebih baik diam dan tidak masuk ke polemik ini,” beber Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Seperti diketahui, pada Konfercab PDIP Surabaya Minggu lalu (7/7/2019), DPP PDIP menugaskan Adi Sutarwijono sebagai ketua PDIP Surabaya.

Surat yang ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto tersebut sebelumnya mendapat penolakan keras dari sejumlah pengurus anak cabang (PAC) dan sejumlah pengurus PDIP Surabaya. Termasuk beberapa anggota Fraksi PDIP di DPRD Surabaya.

Di sisi lain, banyak pula PAC dan jajaran kepengurusan PDIP Surabaya sebelumnya yang mendukung instruksi Megawati Soekarnoputri tersebut.

Pacari Anak 13 Tahun, Pemuda ini Hubungan Badan di Kandang Ayam & Ketiduran, Ortu Datang Berpelukan

Usai Kejang-kejang di Rutan Medaeng Tokoh Bonek Cak Joner Lalu Meninggal, Presiden Persebaya Berduka

Sebulan Pacaran Pemuda Surabaya Mau Nikahi Gadis Bandung, Grand Max Bikin Bubar & Bongkar Belangnya

Eri Cahyadi Dapat Dukungan Kalangan Pesantren Maju Pilkada Surabaya: Larinya Gesit Seperti Bu Risma

PDIP Beri Sindiran Keras ke Risma Jelang Pilkada Surabaya 2020, Hal Prinsip Ini yang Jadi Pemicunya

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved