Ibadah Haji 2019
Kisah Kakek Matnasu, Tukang Becak yang Akhirnya Berangkat Ibadah Haji usai Menabung Selama 22 Tahun
Kisah Kakek Matnasu, Tukang Becak yang Akhirnya Berangkat Ibadah Haji Setelah Telaten Menabung Selama 22 Tahun.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Mujib Anwar
Kisah Kakek Matnasu, Abang Becak yang Akhirnya Berangkat Ibadah Haji Setelah Telaten Menabung Selama 22 Tahun
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Impian Matnasu (71) untuk berangkat haji ke Tanah Suci akhirnya dikabulkan Tuhan.
Ini setelah Matnasu menabung sedikit demi sedikit uang hasil memeras keringat sebagai tukang / abang becak selama 22 tahun.
Kini, kakek asal Simo Hilir Surabaya ini masuk dalam daftar kelompok terbang (kloter) 28 Embarkasi Surabaya.
Matnasu dilahirkan dari keluarga seorang petani di Bangkalan, Madura.
Dirinya kemudian hijrah ke Surabaya pada tahun 1970.
Awalnya Matnasu bekerja sebagai kuli panggul di sekitar Kalimas.
Namun tidak lama dirinya hijrah ke Kediri dan beberapa waktu setelah itu, ia kembali ke Surabaya.
"Tahun 1997 saya becak, 22 tahun. Dulu beli becak Rp 150 ribu (tahun 1997). Dulu dapat penghasilan Rp 500 terus naik Rp 1000. Terus saya kumpulkan terus, saya juga dapat arisan," kata Matnasu di Asrama Haji, Senin (16/7/2019).
Sedikit demi sedikit uang hasil penghasilannya tersebut dikumpulkan dan sisanya diikutkan arisan.
Saat itu bapak dari sembilan anak ini mengaku menyisakan uang secara terus menerus kemudian uang yang terkumpul itu untuk daftar haji.
"Alhamdulillah berkat Allah, daftar tahun 2010 uangnya Rp 25 juta ya dari hasil becak ya ngumpul-ngumpulkan tiap hari gitu. Pokoknya ada uang saya kumpulkan," kata kakek 20 cucu.
Dari penghasilannya itu, Matnasu dapat membesarkan 12 anaknya sekaligus mendaftarkan dirinya haji.
Hinga menjelang hari keberangkatan, Matnasu mengaku masih narik becak di kawasan Perumnas Simo.
Dalam kesehariannya,Matnasu mengaku mendapatkan Rp 50-Rp 100 ribu yang kemudian sisanya untuk kehidupan sehari-hari dan daftar haji.
"Terakhir jumat-minggu masih ngayuh becak," terangnya.
Untuk memenuhi panggilan Allah SWT ke Tanah Suci, Matnasu harus menabung Rp 25 ribu setiap hari dari keuntungannya mengayuh becak.
Matnasu menceritakan, sejak tahun 1997 hingga saat ini (2019), dirinya kerap mangkal di sekitar Perumnas Simo.
"Dari dulu pengen naik haji. Uang setiap hari dikumpulin ada yang Rp 25 ribu tidak mesti," kata Matnasu di Asrama Haji.
Biasanya lima hingga penumpang ia antar setiap hari.
Selain menabung untuk haji, dirinya juga mencukupi kebutuhan sembilan anaknya.
"22 tahun becak, anak sembilan, cucu 20," kata Dia.
Matnasu mendaftar haji tahun 2010. Setelah menunggu selama sembilan tahun, Matnasu akan berangkat bersama anak dan mantunya, Selasa (16/7/2019).
"Sehat, alhamdulillah sehat. Semoga diberikan selamat dunia akhirat," pungkas dia.