Ibadah Haji 2019

Menjelang Berangkat, Jamaah Haji asal Trenggalek Gagal ke Tanah Suci dan Tak Bisa Digantikan

Menjelang Berangkat Jamaah Haji asal Trenggalek Gagal ke Tanah Suci dan Tak Bisa Digantikan.

Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/AFLAHUL ABIDIN
Calon Jamaah Haji 2019 asal Trenggalek berpamitan dengan keluarga sebelum berangkat ke Surabaya untuk kemudian berangkat ke Tanah Suci, Selasa (16/7/2019). 

Menjelang Berangkat Jamaah Haji asal Trenggalek Gagal ke Tanah Suci dan Tak Bisa Digantikan

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Dua calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Trenggalek batal berangkat ke Tanah Suci pada pemberangkatan kloter 29 dan 30. Sementara 653 CHJ lain berangkat dari Pendopo Kabupaten Trenggalek menuju Surabaya Selasa (16/6/2019) dini hari.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek Moh Badrudin mengatakan, dua CJH batal berangkat karena meninggal dunia dan opname di rumah sakit.

CJH yang meninggal bernama Djasmi (82), warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek. Sementara CJH yang sakit bernama Tohir Mahsun (62), warga Desa Sukorame, Kecamatan Gandusari.

CJH yang meninggal tak bisa digantikan karena waktu yang terlalu mepet. Ia meninggal sekitar tiga hari sebelum waktu pemberangkatan.

Sementara CJH yang sakit masih memungkinkan untuk berangkat tahun ini. Asal, dalam jadwal pemberangkatan tahun ini, ia sudah dalam keadaan sehat.

"Ada dua kemungkinan, kalau memang beliau musim haji ini sehat, bisa berangkat tunda di kloter akhir. Itu tergantung tim medis yang menentukan," kata Badrudin, Selasa (16/7/2019).

Jika CJH belum sehat, ia memungkinkan untuk berangkat di tahun depan.

Para CJH yang berangkat ke Surabaya bakal menuju Tanah Suci pada Rabu (16/7/2019).

CHJ kloter 29 akan berangkat sekitar pukul 06.00 WIB. Sementara CHJ kloter 30 akan berangkat sekitar pukul 08.00 WIB.

"Insyaallah demikian sesuai dengan jadwal," tambah Badrudin.

Dengan pemberangkatan hari itu, total CHJ asal Trenggalek yang berangkat ke Tanah Suci berjumlah 656 orang.

Tiga CHJ lainnya sudah berangkat di Kloter 16 pada Senin (8/7/2019).

Untuk 2019, Trenggalek mendapat tambahan kuota untuk 14 orang. Sama seperti tahun sebelumnya.

"Tahun depan kami belum bisa memprediksi seperti apa penambahan nantinya. Karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pemberian tambahan kuota sangat mendadak," tambahnya.

Tambahan kuota itu, kata Badrudin, sangat membantu. Soalnya, daftar antrean haji saat ini cukup panjang. Yakni 24 tahun.

Jamaah termuda yang berangkat tahun ini berusia 18 tahun. Sementara jemaah tertua 93 tahun. (aflahul abidin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved