Berita Artis Korea
Mantan Bos YG Entertainment Yang Hyun Suk Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Dugaan Layanan Prostitusi
Mantan bos YG Entertainment ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan mediasi layanan prostitusi.
Mantan bos YG Entertainment ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan mediasi layanan prostitusi
TRIBUNMADURA.COM - Polisi menetapkan mantan bos YG Entertainment, Yang Hyun Suk, sebagai tersangka.
Yang Hyun Suk resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan mediasi layanan prostitusi.
Penetapan status Yang Hyun Suk diumukan unit investigasi regional dari Kepolisian Metropolitan Seoul, Rabu (17/7/2019).
• Yang Hyun Suk Putuskan Mundur dari YG Entertainment setelah Skandal Narkoba Tahun 2016 Terungkap
"Setelah menganalisis laporan dan data, kami telah menetapkannya sebagai tersangka,"ucap pihak kepolisian.
"Dan kami sedang memulai penyelidikan internal," sambungnya.
Yang Hyun Suk dicurigai melakukan mediasi layanan prostitusi kepada investor asing pada September 2014.
Dia juga dicurigai membawa perempuan yang "dipesan" bersama mereka dalam perjalanan ke Eropa pada Oktober tahun itu.
• Artis YG Entertainment Kembali Terjerat Skandal Narkoba, Petisi Penangguhan Semua Kegiatannya Muncul
Pada 26 Juni 2019, Yang Hyun Suk diperiksa oleh polisi selama sembilan jam.
Dalam interogasi tersebut, Yang Hyun Suk mengaku, baru pergi ke pertemuan untuk bertemu dengan produser terkenal pada September 2014.
Yang Hyun Suk juga menyangkal semua kecurigaan lainnya.
Sementara MBN melaporkan, selain Yang Hyun Suk, polisi juga menetapkan dua orang lain sebagai tersangka atas dugaan yang sama.
Keduanya merupakan orang yang bekerja di sebuah perusahaan hiburan dewasa.
• Sebelum Skandal Narkoba B.I iKON Terbongkar, Harga Saham YG Entertainment Pernah Beberapa Kali Turun
Seorang investor asing dan dua perempuan yang diduga melakukan layanan prostitusi juga telah dijadikan tersangka atas dugaan pelacuran.
Dilaporkan bahwa setelah polisi melihat laporan pengeluaran Yang Hyun Suk dan anggota staf YG Entertainment dari acara tersebut pada September 2014, mereka menemukan bukti yang dicurigai sebagai transaksi layanan prostitusi.