Presidium Alumni 212 Meninggalkan Prabowo Karena Ketemu Jokowi, Ketua DPP Gerindra Angkat Bicara
Selain itu, PA 212 juga say goodbye untuk Prabowo, dan kini akan menunggu perintah dari Habib Rizieq dari Makkah, Arab Saudi.
Diketahui sebelumnya, Kepala Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis, memutuskan untuk meninggalkan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang sudah bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (13/7/2019).
Mewakili PA 212, Damai kini masih menunggu perintah dari Habib Rizieq Shihab di Kota Makkah yang ia sebut masih terzalimi.
Hal tersebut diungkapkan Damai dalam wawancara unggahan kanal YouTube KOMPASTV (grup TribunMadura.com ), Sabtu (13/7/2019).
Damai menganggap perjuangan Prabowo sudah berhenti lantaran memutuskan untuk bertemu dengan Jokowi.
• Ibu yang Sedang Menyusui Anaknya Akhirnya Pasrah Saat Diperkosa Tetangganya, Terungkap Motif Pelaku
• Transfer Pogba Mepet Deadline, Real Madrid Harus Bergegas Rampungkan Urusan dengan Manchester United
• Cewek Pendaki Disetubuhi Teman Agar Sembuh dari Hipotermia, Viral di Medsos, Basarnas Ikut Komentar
Sementara itu alumni 212 akan berjalan maju untuk terus berjuang.
"Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Prabowo, artinya kami jalan terus."
"Prabowo sudah sampai tujuan, mungkin, jadi sudah selesai dianggap," kata Damai.
"Kalau kami tetap berjuang. Jadi kami mengucapkan selamat tinggal Bapak Prabowo," imbuhnya.
Untuk langkah PA 212 ke depannya, Damai masih menunggu perintah dari Rizieq Shihab yang berada di Kota Makkah dan ia sebut masih terzalimi.
"Yang kedua, kami menunggu perintah dari, apapun, kami menunggu perintah oleh Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang ada di Kota Makkah sekarang ini, yang masih terzalimi," ujarnya.
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak yang menuliskan permintaan pemulangan Rizieq Shihab menjadi syarat rekonsiliasi melalui akun Twitter miliknya.
Dahnil menyebut selama ini rekonsiliasi hanya seputar bagi-bagi jabatan dalam pemerintahan oleh para elite politik.
Menurut Dahnil, rekonsiliasi di tingkat elite politik tidak dibutuhkan karena elite disebut paham dengan kompetisi politik.
Dikatakannya, satu di antara pembahasan rekonsiliasi bisa memuat soal pemulangan Rizieq Shihab yang dianggap menjadi sentral tokoh yang dinilai memiliki pengaruh besar untuk sebagian umat.
Padahal, nama Ketua Front Pembela Islam (FPI) itu ternyata tidak menjadi pembahasan dalam pertemuan Prabowo dan Jokowi.