Aremania Bentangkan Bendera Raksasa Sambut HUT Arema ke-32, Dibutuhkan Biaya hingga Rp 80 Juta

Aremania membentangkan bendera raksasa memeriahkan HUT Arema ke-32 di Kota Batu

TRIBUNMADURA.COM, BATU - Memeriahkan HUT Arema ke-32, Aremania membentangkan bendera raksasa di tempat mendarat Paralayang Songgokerto, Kota Batu, Minggu (11/8/2019).

Perwakilan Aremania, Hari Sucahyo mengatakan, bendera yang dibentangkan di areal landing paralayang memiliki ukuran 90 x 55 meter.

"Harapan pada Hari Jadi Singo Edan bagi Aremania agar semakin solid medukung klub kebanggaan," ujar Hari.

• Pengusaha Baju Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Diduga Korban Pembunuhan, Sang Istri Malah Menghilang

• Maskapai Citilink Buka Kembali Jalur Penerbangan Denpasar-Banyuwangi, ini Jadwal Keberangkatannya

"Sedangkan untuk manajemen, kami berharap keseriusan dalam mengelola Arema," sambung dia.

Menurut Hari, apa yang telah dilakukan Aremania, baik di luar maupun di dalam stadion, terus dilakukan dengan maksimal.

Karena itu, ia berharap menajemen Arema juga bisa menunjukkan dengan kerja maksimal.

Ia menjelaskan, bendera berukuran raksasa tersebut dalam pembuatannya membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

Proses menggambar bendera memerlukan waktu satu bulan dan biaya sebanyak Rp 80 juta.

Kata Hari, dalam pembuatan bendera itu, membutuhkan 300 Kg cat.

• Dituduh Jual Miras Tanpa Izin, Pegawai Klub Malam Dianiaya Atasan Pakai Palu hingga Tangan Remuk

Saat membentangkan bendera, membutuhkan puluhan Aremania dan memakan waktu sekitar 1 jam.

Aremania lainnya, Yoyok menambahkan, pembuatan bendera raksasa bukan pertama kalinya ia buat bersama Aremania.

Sebelumnya ia pernah membuat bendera berukuran 75x45 meter dan 30x500 meter.

Sedangkan untuk bendera raksasa yang dibentangkan dan menutup area landing paralayang tersebut haya sehari saja.

Selain membentangkan bendera, atlit paralayang dari Kota Batu juga mengibarkan bendera Arema.

Pada malamnya, digelar acara musim tahunan Malang Kucecwara di area parkir Landing Paralayang. (Benni Indo)

• Pria Korban Dugaan Pembunuhan di Madiun Buka Usaha Jualan Baju, Tinggal di Ruko Bersama Istri & Anak