Berita Malang

Identitas Pelaku Perampokan di Kantor Dinkes Malang Terkuak, Diduga Sindikat Rampok Antar Kota

Polisi telah menyimpulkan pelaku perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Shutterstock/Kompas.com
Ilustrasi - Identitas Pelaku Perampokan di Kantor Dinkes Malang Terkuak, Diduga Sindikat Rampok Antar Kota 

Polisi telah menyimpulkan pelaku perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Polres Malang Kota terus berupaya mengungkap pelaku perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang.

Setelah pemeriksaan terhadap mantan tahanan kasus perampokan tak membuahkan hasil, polisi menyimpulkan pelaku adalah pemain baru.

"Bisa jadi pemain baru atau kelompok di luar Malang," ucap Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Kamis (15/8/2019).

Pemkab Sampang Siap Gelar Proses Mutasi Pejabat Eselon II dan Lelang Jabatan Terbuka, ini Tahapannya

Gara-Gara Sibuk Main Ponsel, Remaja ini Diserempet Kereta Api, Menderita Gegar Otak dan Patah Tulang

Menurut AKP Komang Yogi Arya Wiguna, alat bukti yang dikumpulkan di lokasi sangat minim, termasuk ketidak beraturannya sidik jari pelaku.

AKP Komang Yogi Arya Wiguna menyebut, rekaman CCTV di sekitar kantor Dinkes Kota Malang juga tak menyorot ke arah jalan, sehingga plat nomor kendaraan sulit dideteksi.

"Ada kamera pengintai di ruko-ruko sekitar, tapi itu hanya menyorot parkiran saja. Recorder CCTV di dalam ruangan kan diambil," ucapnya.

Ia mengaku, telah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres lain untuk mendata jaringan perampok.

Sebab, kata dia, bukan tidak mungkin jika pelaku adalah sindikat rampok antar kota.

"Tapi masih belum ada petunjuk pelaku," ucap dia.

Jebol Tembok Toko, Pencuri Bawa Kabur Barang Dagangan Kakek Nenek hingga Merugi Jutaan Rupiah

Balas Dendam Dipenjara, Suami Penggal Istri Sendiri, Potongan Kepalanya Dibuang ke Saluran Air

Sebelumnya, Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang disatroni perampok pada Selasa (6/8/2019) lalu.

Pelaku yang diduga berjumlah empat orang itu menyekap Satpam Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang bernama Agus dan mengacak-acak ruang keuangan.

"Ruang keuangan dibobol pintunya. Tempat menaruh brankas juga," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Supranoto, Kamis (8/8/2019).

Supranoto mengatakan, pelaku datang dengan mengendarai mobil dan menyekap Agus pukul 01.30 WIB.

Menurut dia, Agus disekap di dalam mobil dengan tangan terikat dan mulut dibalut lakban.

Selanjutnya, mereka mendatangi rumah penjaga, Suyadi yang letaknya dibelakang Kantor Dinkes Kota Malang.

Pegawai Dinkes Kota Malang, Sumarjono, saat menunjukkan pintu ruang keuangan yang dibobol perampok, Kamis (8/8/2019).
Pegawai Dinkes Kota Malang, Sumarjono, saat menunjukkan pintu ruang keuangan yang dibobol perampok, Kamis (8/8/2019). (TRIBUNMADURA.COM/AMINATUS SOFYA)

Suyadi yang tinggal bersama anak dan cucunya, juga diikat dan dibungkam.

"Satu satpam dan penjaga saya disekap. Satpam di dalam mobil, satu di rumahnya sendiri yang letaknya di belakang kantor," ujarnya.

Supranoto menambahkan, perampok beraksi di kantornya selama tiga jam.

Lantaran tak menemukan barang yang diingankan dan membobol brankas, mereka meninggalkan Kantor Dinkes Kota Malang sekitar pukul 04.30 WIB.

Menurut penuturan saksi, kata Pranoto, pelaku memakai topeng yang menutupi wajahnya.

"Mereka juga membawa senjata tajam dan senjata api," tutupnya.

Teror Pelemparan Kotoran Sapi Meresahkan Warga, Pegawai RS Ngaku Dilempar Feses saat Pulang Kerja

Polisi Selidiki Kasus Ibu Dipenggal Anak, Sebut Insiden Paling Mengerikan yang Pernah Ditangani

Dari aksinya itu, perampok membawa uang sejumlah Rp 3,7 juta yang diperoleh dari ruang koperasi bersama sebuah HP milik Agus.

Agus mengalami luka memar di tangan karena ikatan tali yang kuat.

Sementara Suyadi, mengalami lecet di leher akibat di pukul dengan gagang pisau.

Pelaku perampokan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Malang sempat melontarkan ancaman saat menyekap penjaga kantin, Susiati.

"Dia bilang nggak mau ambil punya saya. Katanya hanya ambil milik negara," tutur Susiati, Kamis (8/8/2019).

Dari logatnya, Susiati menduga perampok berasal dari daerah di Jawa Barat.

Pria Bacok Adik Ipar & 2 Orang Lain saat Hajatan Pernikahan, Sakit Hati Lalu Kabur ke Sungai Brantas

Emil Dardak Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Nilai-Nilai Toleransi pada Momentum HUT Kemerdekaan RI

Namun, kepadanya, pelaku mengaku sebagai keturunan Batak.

"Ngakunya orang batak, tapi logatnya seperti Jawa Barat," katanya.

Susiati mengatakan, komplotan perampok menyekapnya sekitar pukul 01.30 WIB setelah mencongkel pintu kantin.

Setelah itu, seorang perampok memukul ayahnya, Suyadi, hingga tak sadarkan diri.

"Dia juga bilang mau bunuh saya kalau teriak. Akhirnya saya diam saja," tutupnya.

Arema FC Cukur Habis Persebaya, Bejo Sugiantoro Ungkap Penyebab Bajul Ijo Dibantai Singo Edan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved