Mayat Janda Kediri Tak Bercelana Ditemukan di Atas Kasur di Mojokerto, Tubuhnya Membusuk dan Bengkak
Sesosok mayat perempuan ditemukan tergeletak di tempat tidur tanpa memakai celana di Lespadangan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto
Mayat Janda Kediri Tak Bercelana Ditemukan di Atas Kasur di Mojokerto, Tubuhnya Membusuk dan Bengkak
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Jasad wanita asal Kediri ditemukan tak bernyawa di Mojokerto.
Ia tewas tergeletak di atas tempat tidur, tanpa memakai celana.
Mayat tersebut diduga sudah tewas 3 hari yang lalu, karena mengeluarkan bau yang menyengat dari mayatnya.
Saat ini kasus penemuan ini masih ditangani oleh kepolisian setempat.
Sesosok mayat perempuan ditemukan tergeletak di tempat tidur tanpa memakai celana di Lespadangan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Minggu (25/8/2019) malam.
Identitas korban diketahui bernama Wiwik Ginawati, (47), asal Kediri, beralamat di Cakarayam, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
• Oknum Satpol PP Jombang Ditangkap saat Gelar Pesta Sabu, Pipet Kaca dan Bekas Bungkus Rokok Disita
• Mayat Janda Ditemukan Tanpa Pakai Celana di Kasur Rumahnya, Keluarkan Bau Busuk dan Tubuh Membengkak
• Penyebab Pulsa Indosat Terus Terpotong Tanpa Sebab, Simak 3 Cara Berikut untuk Mengatasinya
Korban diketahui merupakan seorang janda yang ditinggal wafat oleh suaminya.
Saat ditemukan, kondisi mayat mengeluarkan bau busuk dan sudah membengkak.
Diperkirakan, jasad korban yang juga mengenakan baju lengan panjang berwarna hijau tersebut, telah meninggal 3 hari yang lalu.
Ketua setempat, Sukirno (49), mengaku menerima laporan penemuan mayat tersebut dari warga sekitarnya.
"Saya langsung ke tempat kejadian, dan melapor ke relawan Kota Mojokerto," ujarnya.
Menurut Sukirno, korban setiap hari memiliki kesibukan sebagai pengamen dan pemulung dari kampung ke kampung.
"Saat itu kondisi rumah tertutup, selain itu juga warga mencium bau menyengat," jelas dia,
"Lalu, saya buka pintu rumah korban dan ternyata sudah tergeletak di atas ranjang," ungkapnya.
Hingga saat ini, jasad korban sedang ditangani oleh kepolisian.
Jasad korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi guna keterangan lebih lanjut.(Febrianto Ramadani)

Janda sebatangkara di Jember gantung diri
Seorang janda bernama Ny Sami (62) ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Selasa (16/7/2019).
Korban ditemukan meninggal dunia setelah gantung diri oleh tetangganya, Ny Mulika, sekitar pukul 07.30 WIB.
Berdasarkan keterangan dari Polsek Bangsalsari, Mulika saat itu mendatangi rumah Sami dari arah belakang rumahnya.
Awalnya, dia hendak mengajak Sami mencari sisa padi di sawah.
Mulika mengaku, melihat pintu belakang rumah korban sedikit terbuka.
Namun, saat memasuki rumah tersebut, ia melihat Sami berdiri di dekat pintu dapur rumahnya.
"Awalnya saksi tidak paham kalau korban itu gantung diri," ujar Kapolsek Bangsalsari, AKP I Putu Adi Kusuma.
"Saksi melihat korban berdiri, kemudian didekati dan dipegang. Dikiranya korban ini tidur," sambung dia.
Saat itulah, dia melihat tubuh Sami tergantung pada seutas tali di kusen pintu dapur.
Barulah dia sadar jika teman sekaligus tetangganya itu, gantung diri.
Mulika lantas melaporkan peristiwa itu ke tetangga dan perangkat desa setempat.
"Korban selama ini hidup sendiri, dan suaminya sudah meninggal dunia," ucap AKP I Putu Adi Kusuma.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," imbuh dia.
Usai pemeriksaan polisi, keluarga menyatakan menerima kematian Sami.
Keluarga memakamkan Sami setelah semua pemeriksaan kepolisian selesai.
• Masih Kesurupan Tak Terkendali, Pria ini Tewas Setelah Atraksi Kuda Lumping, Hantam Genting dan Besi
• Jangan Biasakan Menaruh Ponsel di Samping Bantal Saat Tidur, Bisa Picu Sakit Otak Hingga Tumor
• 2 Anggota DPRD Sampang Termuda Ternyata Saudara Kembar, Siap Majukan Sampang Demi Masyarakat
Janda gantung diri karena ekonomi
Hermin Setyoningsih (45) ditemukan tewas gantung diri di pintu dapur rumahnya di Jalan Ciliwung, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Sabtu (4/5/2019).
Hermin diduga gantung diri karena mengalami depresi terkait masalah ekonomi.
Saksi yang pertama melihat tubuh Hermin menggantung di gawang pintu dapur adalah Agung Wibisono (19), keponakannya.
Agung mendengar anak Hermin yang masih berusia tujuh bulan terus menangis.
Karena penasaran Agung ingin mengecekanya ke rumah korban, yang ada di sebelah rumahnya.
Saat berjalan menuju ke lokasi, Agung melihat tubuh Hermin sudah dalam posisi menggantung di gawang pintu dapur.
"Korban tinggal di rumah bersama anaknya yang masih berusia tujuh bulan," kata Kapolsek Kepanjenkidul, Kompol Supriyanto.
Kompol Supriyanto mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, Hermin mengalami depresi.
Hermin pernah dibawa berobat ke RSJ Lawang sebanyak enam kali.
"Dugaannya korban mengalami depresi masalah ekonomi dan merawat anaknya yang masih berusia tujuh bulan sendirian," ujar Kompol Supriyanto.
Hermin pernah menikah dan bercerai dengan suaminya pada tahun 2009 dan belum menikah lagi.
Belakangan, Hermin diketahui hamil, namun tidak diketahui suaminya.
Hermin melahirkan anak yang sekarang masih berusia tujuh bulan.
Karena tidak bekerja, Hermin dikirim uang adiknya untuk makan sehari-hari.
"Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah," ucap Kompol Supriyanto.
Keluarga tidak mau dilakukan otopsi pasa tubuh korban," tambah dia.(sha)
• PENDAFTARAN CPNS 2019: Jawaban BKN Tentang KTP dan Ijazah yang Berbeda dan Syarat Berkas CPNS 2019
• Dilanda Krisis Pemain, Barcelona Minta Izin ke Orang Tua Ansu, Demi Mainkan Pemain Usia 16 Tahun itu