Siswa 13 Tahun Bunuh Diri Akibat Depresi Tak Bisa Mengerjakan PR, Sang Ibu Sempat Membantu

Siswa 13 Tahun Bunuh Diri Akibat Depresi Tak Bisa Mengerjakan PR, Sang Ibu Sempat Membantu

TRIBUNMADURA.COM - Pekerjaan Rumah (PR) adalah sarana untuk para guru memberikan pelajaran tambahan untuk para murid agar bisa belajar lebih di rumah masing-masing.

Namun apa jadinya jika seorang siswa malah mengakhiri hidupnya karena PR yang diberikan gurunya.

Saat itu siswa tersebut mengalami depresi akibat PR yang diberikan oleh gurunya cukup banyak dan sulit untuk dipahami.

Sang ibu sempat membantu mengerjakan PR siswa yang merupakan anaknya itu.

Namun setelah itu, sang anak pamit dan mengakhiri hidupnya.

• BREAKING NEWS: Buntut Oknum Pendekar Pagar Nusa Vs PSHT Bentrok di Tuban, Polisi Amankan 16 Pendekar

• Oknum Pendekar Perguruan Pagar Nusa dan PSHT Bentrok di Tuban, 1 Pendekar Kena Bacok dan 6 Terluka

• Jangan Biasakan Menaruh Ponsel di Samping Bantal Saat Tidur, Bisa Picu Sakit Otak Hingga Tumor

Setiap pelajar di seluruh dunia pasti pernah merasakan pengalaman mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah.

PR biasanya diberikan untuk mengukur kemampuan pelajar dalam memahami materi pelajaran di sekolah.

Namun sayang, terkadang PR yang diberikan terlampau banyak dan sulit untuk dipahami.

Akibatnya, beberapa pelajar merasa sangat tertekan dan tak sanggup menyelesaikannya.

Seperti yang dialami seorang bocah lelaki berusia 13 tahun asal George Town.

Dilansir Grid.ID (grup TribunMadura.com ) dari World of Buzz pada Senin (26/08/2019), bocah tanggung itu mengakhiri hidup gara-gara tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

NST melaporkan, sebelumnya ibu bocah itu menceramahi sang anak usai menerima telepon dari guru di sekolahnya.

Mereka mengatakan bahwa ia tidak bisa menyelesaikan pekerjaan rumahnya dari sekolah.

Sang ibu kemudian berinisiatif untuk membantu anaknya.