Ibu dan Tiga Anak Kompak Tutupi Pembunuhan Selama 5 Tahun, 4 Kerangka Terbongkar, Kasus Terkuak
Setelah lima tahun, pembunuhan terhadap empat orang dalam satu sekeluarga di Banyumas, Jawan Tengah, pun terungkap.
Ibu dan Tiga Anak Kompak Tutupi Pembunuhan Selama 5 Tahun, 4 Kerangka Terbongkar, Kasus Terkuak
TRIBUNMADURA.COM - Kasus pembunuhan yang telah tersimpan rapi selama 5 tahun akhirnya terbongkar juga.
Meskipun pelaku pembunuhan yang terdiri dari 1 ibu dan tiga anaknya kompak sembunyikan jasad, namun semua terbongkar oleh ibu yang juga nenek dari pelaku.
Setelah membunuh, semua kegiatan pelaku langsung berubah drastis dan banyak dilakukan di dalam rumah.
Selain itu, mereka mengaku kalau keempat korban yang selama ini terkubur jasadnya, sedang merantau.
Setelah lima tahun, pembunuhan terhadap empat orang dalam satu sekeluarga di Banyumas, Jawan Tengah, pun terungkap.
Terkuaknya kasus pembunuhan tersebut berawal dari penemuan empat kerangka manusia di belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas.
Ternyata, empat kerangka itu anak anggota keluarga Misem, tiga anaknya dan seorang cucu.
Tiga anak Misem itu adalah Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan (41).
• Perut Lucinta Luna Gerak-Gerak, Ngaku Sedang Hamil 3 Bulan, Ilmu Medis Bongkar Fakta Sebenarnya
• BREAKING NEWS - Amido Balde Resmi Tinggalkan Persebaya Surabaya Tim Bajul Ijo
• Terciduk, Anggota DPRD Tidur Saat Pelantikan Dirinya: Saya Siap Menjalankan Amanah Rakyat ini
Mereka telah lama dikabarkan merantau.
Sang cucu bernama Vivin Dwi Loveana (22), anak dari Ratno.
Pelaku pembunuhan terhadap empat orang tersebut adalah anak dan cucu Misem sendiri.
Mereka adalah anak kedua Misem, Saminah (53) berserta tiga anak Saminah, Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).

Tersangka Saminah mengatakan, Misem selama ini kerap menjadi penengah konflik di antara anak-anaknya.
Misem selama ini sama sekali tidak mengetahui peristiwa pembunuhan terjadi di rumahnya pada 9 Oktober 2014.
"Ibu dibawa ke rumah atas keinginan saya.
Mending saya ambil soalnya tidak ada sangkut pautnya, malah sering nengahin (konflik)," kata Saminah saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).
Saat hari pembunuhan tersebut, Misem terlebih dahulu diungsikan ke rumah Saminah yang berada di sebelah rumah Misem.
Alasannya Misem sedang sakit dan memerlukan perawatan.
Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, setelah peristiwa berdarah tersebut, Misem tidak langsung kembali ke rumah.
Misem tetap tinggal di rumah Saminah kurang lebih selama satu bulan.
• Dua Kali Ditolak Daftar TNI AD, Mantan Preman ini Malah Jadi Anggota Kopassus & 17 Kali Naik Pangkat
• Istri Muda Bakar Suami dan Anak Tiri di Dalam Mobil, Istri Tua Beber Status, ini Motif di Baliknya
• Pria 80 Tahun Diusir dari Rumah Sendiri, Kalah Gugatan dari Anak Kandung dan Sempat Disomasi 2 Kali
"Hampir satu bulan (setelah peristiwa pembunuhan) Misem tinggal di rumah Saminah yang hanya berjarak lima meter dari rumahnya.
Hampir dua minggu tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah tersebut," ujar Bambang.
Selama itu pula, Saminah bersama anak-anaknya berupaya menutupi pembunuhan tersebut.
Misem dijaga terus menerus agar tidak sampai masuk ke rumahnya yang menjadi lokasi pembunuhan.
"Mau ke mana dijaga, ke manapun didampingi.
Jangan sampai tahu ada darah atau bau apa, jadi dijaga betul agar jangan masuk ke TKP," kata Bambang.
Para tersangka juga berusaha meyakinkan Misem bahwa ketiga anak dan cucunya pergi meninggalkan rumah.
"Pernah ada tetangga yang menanyakan keberadaan korban, tapi disampaikan mereka semua pergi merantau.
Alasan itu pun disampaikan, diyakinkan oleh ibu Saminah kepada ibunya, Misem," ujar Bambang.
Setelah hampir lima tahun, peristiwa itu akhirnya terkuak.
Berawal ketika Misem meminta Sarman (63), tetangganya, untuk membersihkan kebun belakang rumah, Kamis (22/8/2019) pekan lalu.
Saat itu Sarman mendapati kain dan kerangka manusia yang terpendam di bekas kubangan lumpur.
Temuan tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi Sabtu (24/8/2019) petang.
"Setelah kejadian itu mereka membuat segala macam aktivitas, kegiatan semua dilakukan di dalam rumah.
Mereka termasuk keluarga yang tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungan," kata Bambang.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 5 Tahun, Ibu dan 3 Anaknya Tutupi Pembunuhan Sadis di Banyumas, 4 Kerangka Manusia Ditemukan