Ayah Bunuh Anak, Karena Emosi Melihat Anak Rebutan Makanan, Kalimat Terakhir Anak Buat Ayah Menyesal

Akibat rebutan makanan ringan, sang ayah mulanya menasihati, namun tiba-tiba pisau melayang dan menghujam dada sang anak.

Editor: Aqwamit Torik
istimewa
Ilustrasi pembunuhan 

Disebutkan Mardi, saat itu korban diminta ibunya membeli jajan di warung, pada Sabtu (31/8/2019).

Korban menyanggupi dan pergi ke warung.

Kapolres Palangkaraya, AKBP. Timbul RK Siregar beserta dokter forensik, saat akan lakukan visum terhadap korban.
Kapolres Palangkaraya, AKBP. Timbul RK Siregar beserta dokter forensik, saat akan lakukan visum terhadap korban. (KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN)

Korban sempat kembali ke rumah tanpa membeli apapun.

Ia lalu pergi ke warung lagi dan membeli roti dan susu kotak.

Ketika sampai di rumah, korban memberi susu kotak yang dibelinya pada si adik.

Sementara korban memegang rotinya dan membuat adiknya meminta.

Namun korban tak mau dan dikejar oleh adiknya.

Korban lantas terpeleset dan jatuh.

Saat jatuh, ada pisau yang berada di lantai dan langsung menancap dada korban.

Mardi mengaku ia segera membawa korban ke rumah sakit, namun sayangnya korban tak bertahan dan tewas 15 menit kemudian.

"Langsung saya bawa, saya sampai enggak sempat pakai baju, langsung tak bawa ke rumah sakit,

sampai rumah sakit ditangani pihak rumah sakit, yaitu sudah (meninggal),

enggak lekas 15 menit,

anak saya enggak ada (meninggal)," kata Mardi kepada Kompas.com saat di kamar jenazah sambil menunggu proses visum berlangsung.

Namun, polisi tetap meminta keterangan dari keluarga korban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved