Bermula dari Candaan, Pembeli Pempek Ditantang Berduel dan Berujung Maut, Sempat Beredar di WhatsApp

Awalnya, pembeli pempek bercanda dengan penjual pempek, sang pembeli menggedor-gedor dinding warung, yang di sebelahnya ada penjual sate Padang.

Editor: Aqwamit Torik
Net
Penusukan dan pisau 

Menurut keterangan pemilik tambak, Hari, insiden duel berujung maut paman dan keponakan saling tusuk itu bermula saat Hasan sedang bersama Mustafa.

Keduanya sedang berada di pondok tambak udang milik Hari.

Saat itu, Hasan menerima telepon dari Darma.

Hasan terdengar cekcok dengan pamannya di telepon.

Hasan lalu mengajak sang paman untuk berduel satu lawan satu di lokasi tambak.

Sang paman pun datang.

“Saat kejadian, saya sedang menyedot air di ujung tambak. Jadi, tidak tahu persis kejadiannya,” terang Hari, Sabtu (31/8/2019).

Hari mengaku, ia tidak mengetahui persoalan antara Hasan dan Darma.

Saat terjadi duel berujung maut paman dan keponakan saling tusuk, Mustafa yang sedang bersama Hasan tidak berani melerai.

Lantaran, keduanya berduel menggunakan senjata tajam.

Auto Naksir, Deretan Cewek Cantik Pemain Profesional eSports Indonesia, Jago Ngegame Bikin Meleleh

Ibu Sopir Angkot Bawa Bayinya Sambil Bekerja, Polwan Tanyai Keadaan Sang Bayi, Wonder Woman

Jangan Biasakan Menaruh Ponsel di Samping Bantal Saat Tidur, Bisa Picu Sakit Otak Hingga Tumor

Duel Berdarah Bos Showroom

Sebelumnya, bos showroom terlibat duel berdarah dengan dua orang sekaligus.

Duel berdarah itu mengakibatkan dua orang tewas. 

Dua orang yang tewas di tangan bos showroom. 

Satu korban diantaranya adik Anggota DPRD.

Duel berdarah ini menggegerkan masyarakat yang bermukim di Jalan Palembang-Betung Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin.

Korban adalah Suparman Jaya alias Supen (36) dan Jamaludin alias Udin (46) yang tewas ditangan bos showroom.

Supen dan Udin harus merenggang nyawa di tangan Andina, Minggu (12/5/2019).

Andina merupakan Bos Shoowroom Rizky Motor, warga Jalan Palembang-Betung Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin.

Pertikaian berdarah itu dilatar belakangi perselisihan paham yang berbuntut perkelahian.

Kedua korban tadi warga Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung.

Supen yang meninggal dunia merupakan adik kandung anggota DPRD Banyuasin.

Supen meninggal, sempat berkelahi. Tubuhnya ditusuk beberapa kali hingga tersungkur.

Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem SIk mengatakan, diduga pelaku, Andina merasa tidak senang disuruh oleh korban.

Supen mengosongkan showroom motor yang di kontrak Andina.

Sedangkan Andina merasa telah menyewa tempat usaha tersebut selama 5 tahun.

Baru berjalan 2,5 tahun, masih sisa 2,5 tahun lagi.

Sedangkan korban Supen merasa telah membeli tanah showroom itu sehingga merasa paling berhak tempat itu.

Sebab perselisihan paham inilah terjad perkelahian antara pemilik showroom, Andina dengan Supen dan Udin yang kini meninggal dunia akibat benda tajam.

"Informasinya seperti itu, bahwa pelaku dipaksa untuk mengosongkan tempat usahanya oleh kedua korban," kata Kapolres.

"Keluarga korban Suparman dan Jamudin bahwa atas kesepakatan keluarga korban tidak dilakukan autopsi dan hanya dilakukan visum di Puskesmas Betung," ujar tambah Kapolsek Betung AKP Nazirudin SH MSi didampingi Kanit Reskrim Ipda Ammukminin

"Kami sudah melakukan olah TKP, sedangkan pelakunya berhasil diamankan," tegas Kapolsek. (tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

 

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Duel Berdarah Pembeli Pempek, Korban Lempari Batu Dibalas Tikaman di Dada hingga Tewas

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved