Berita Viral

Kisah Kariyadi Bos Money Games Asal Madiun, Dermawan Bangun Masjid 1 M & Suka Pamer Harta di Youtube

Kisah Kariyadi Bos Money Games Asal Madiun, Dermawan Bangun Masjid Rp 1 Miliar yang Suka Pamer Harta di Youtube, Ditangkap Karena Anak Hilang.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Mujib Anwar
Kolase Tribunmadura/Youtube
Mohamad Kariyadi (MK) ketika memamerkan harta kekayaannya di Youtube dan rumah mewahnya di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. 

"Baik orangnya, kalau ada undangan hajatan dari masyarakat kecil datang," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polres Lumajang berhasil mengungkap kasus 'money game' yang menggunakan skema piramida. 

Tersangka dalam kasus ini adalah MK (48), direksi PT Amoeba International yang berasal dari Kebonsari, Madiun.

Sesuai pengakuan MK, PT ini berafiliasi dengan PT Q-Net sebagai induk perusahaan yang menjalankan perdagangan sistem piramida.

Gedung pertemuan yang biasanya dijadikan tempat pertemuan seminar yang digelar PT Amoeba International  yang berafiliasi dengan PT Q-Net sebagai induk perusahaan yang menjalankan perdagangan sistem piramida, di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, tampak sepi.
Gedung pertemuan yang biasanya dijadikan tempat pertemuan seminar yang digelar PT Amoeba International yang berafiliasi dengan PT Q-Net sebagai induk perusahaan yang menjalankan perdagangan sistem piramida, di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, tampak sepi. (TRIBUNMADURA/RAHADIAN BAGUS)

Polisi Sering Bertamu

Sekitar sebulan yang lalu, Tim Cobra dari Polres Lumajang ternyata melakukan penggedahan di rumah mewah di RT 05/ RW 01, Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Rumah bercat putih bergaya eropa ini adalah milik Mohamad Kariyadi (MK).

Sekretaris Desa Singgahan, Joni Anwar, membenarkan adanya penggeledahan oleh pihak kepolisian dari Polres Lumajang.

"Beberapa minggu lalu, dari Polres Lumajang. Saya dan kepala dusun diminta untuk mendampingi," katanya.

Ia mengatakan, dari penggeledahan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, beberapa dokumen, komputer, produk Q-Net, buku rekening, dan perlengkapan untuk presentasi.

"Untuk saat ini belum disita, tetapi dibawa ke Polres Lumajang sebagai barang bukti. Katanya, kemarin dari Tim Lumajang akan memberi surat tembusan barang apa saja yang disita. Tapi hingga saat ini polsek dan pemerintah desa belum mendapat surat tembusannya itu," jelasnya.

Ia mengaku tidak kaget ketika ada petugas kepolisian mendatangi rumah Kariyadi. Begitu juga dengan warga setempat.

Sebab, rumah Karyadi memang kerap didatangi tamu, baik masyarakat sipil, ataupun dari anggota kepolisian.

"Tamunya Pak Karyadi kan banyak, dari kepolisian juga sering. Kan menjadi donatur juga, kalau ada agustusan," tegasnya.

Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban, saat mengungkap kasus pencurian motor, Sabtu (30/3/2019).
Kapolres Lumajang, AKBP M Arsal Sahban. (TRIBUNMADURA.COM/SRI WAHYUNIK)

Berawal Kasus Anak Hilang

Berawal dari pengungkapan laporan anak hilang, Polres Lumajang akhirnya berhasil mengungkap kasus money games yang memakai mekanisme sistem piramida dalam perdagangannya, dengan tersangka Mohamad Kariyadi (MK), direksi PT Amoeba International yang berasal dari Kebonsari, Madiun.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved