Berita Nasional

Pakde Karwo mantan Gubernur Jatim Ditunjuk Menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian Darmin Nasution

Pakde Karwo mantan Gubernur Jatim Ditunjuk Menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian Darmin Nasution

istimewa
Pakde Karwo rapat dengan Menko Perekonomian, Darmin Nasution 

Pakde Karwo mantan Gubernur Jatim Ditunjuk Menjadi Staf Khusus Menko Perekonomian Darmin Nasution

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Periode 2009-2019 Soekarwo alias Pakde Karwo ditunjuk menjadi staf khusus (Stafsus) Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution pertanggal 29 Agustus 2019.

Penunjukan Soekarwo ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) No.290/2019, yang ditandatangani Darmin Nasution.

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo menggantikan dua stafsus sebelumnya yang masa tugasnya telah usai yaitu Christiantoko dan Benediktus Dwi Hari Prasetyo.

Sampai saat ini, Pakde Karwo sendiri belum bisa dikonfirmasi atas penunjukan ini.

Namun, sejumlah orang dekat Pakde Karwo membenarkan kabar tersebut.

“Iya, beberapa hari lalu, Pakde sudah bertemu Pak Menteri di Jakarta,” kata salah seorang staf Soakarwo, Senin (9/9/2019).

Pakde Karwo Jadi Komisaris Utama PT Semen Indonesia Gantikan Sutiyoso, Laba Bersih Rp 3 Triliun

Khofifah Ditawari Jadi Ketua Demokrat dan Suksesor Pakde Karwo, Ketum Muslimat NU Beri Jawaban Jitu

Jadi Saksi Kasus Dugaan Suap di Tulungagung, Mantan Gubernur Jatim Pakde Karwo Penuhi Panggilan KPK

Pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Suko Widodo menilai, penunjukan Pakde Karwo sebagai staf khsusus bidang perekonomian cukup tepat.

Pengalaman Pakde Karwo selama menjadi Gubernur Jatim selama dua periode alias 10 tahun menurut Suko menjadi salah satu pertimbangannya.

“Konsepnya tentang Jatimnomic, yakni kolaborasi antara pemberdayaan ekonomi dan kebijakan, berhasil meningkatkan ekonomi Jawa Timur,” katanya, Senin (9/9/2019).

Lewat konsep dan pengalaman empirik tersebut, Suko yakin, Soekarwo mampu membantu pemerintah pusat dalam meningkatkan ekonomi nasional.

“Menerapkan kebijakan perekonomian, seperti intervensi pemerintah dalam perdagangan ekspor impor, butuh terobosan. Tak cukup teoritis dan regulasi yang ada. Butuh orang yang punya pengalaman melakukannya. Saya melihat Pakde pas untuk itu,” katanya.

Apalagi, selama ini Soekarwo juga masih aktif dalam pikiran intelektual.

Masih aktif mengajar di kampus dan jadi pembicara.

Karena itu, Suko menilai bahwa, sangat bagus ketika pemerintah memanfaatkan kapasitas Seokarwo yang punya kapasitas intelektual dan pengalaman implementasi kebijakan publik.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved