Berita Mojokerto
Polres Mojokerto Jaring 3365 Pelanggar Operasi Patuh Semeru 2019, Rata-Rata Pengendara di Bawah Umur
Polres Mojokerto menggelar Operasi Patuh Semeru 2019 hari terakhir di Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan.
Polres Mojokerto menggelar Operasi Patuh Semeru 2019 hari terakhir di Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Polres Mojokerto menggelar Operasi Patuh Semeru 2019 hari terakhir di Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Rabu (11/9/2019).
Selama penyelenggaraan Operasi Patuh Semeru 2019, Polres Mojokerto menjaring 3365 pelanggaran lalu lintas.
Kepala Urusan Pembinaan Operasional (KBO) Satlantas Polres Mojokerto, Ipda Sutakat mengatakan, sebagian besar pelanggaran lalu lintas dilakukan oleh pengendara di bawah umur.
• Terjaring Razia Operasi Patuh Semeru 2019, Penjual Onde-Onde Nego Denda Tilang ke Petugas Kejaksaan
• Hari Ketujuh Operasi Patuh Semeru 2019, Satlantas Polres Madiun Bagi-Bagi Helm SNI kepada Pengendara
"Rata-rata pengendara di bawah umur tidak memiliki SIM," kata Ipda Sutakat.
"Selain itu juga, para pelajar dan para pengendara tidak memakai kelengkapan kendaraan, seperti helm, spion, dan lampu strobo," sambung dia.
Menurut Ipda Sutakat, polisi juga menemukan kendaraan angkutan barang yang memiliki berat kapasitas lebih besar daripada kendaraanya.
"Kalau untuk truk, kami melihat surat suratnya mati atau masih berlaku," jelas Ipda Sutakat.
• Kenali Perbedaan Surat Tilang Slip Biru dan Slip Merah saat Terjaring Razia Operasi Patuh 2019
• Driver Ojek Online Diciduk Polisi saat Masuk Kost, Akui Pakai Sabu Buat Doping Bekerja di Jalanan
"Tadi kami lihat ada truk yang overloading. Kami tilang dan kasih peringatan," imbuhnya.
Ipda Sutakat mengatakan, pelanggaran yang dilakukan pengendara di bawah umur dilakukan karena jarak antara rumah dan sekolah yang sangat jauh.
"Rata rata di desa orang tua membelikan sepeda motor untuk anaknya. Tapi, mereka tidak tahu aturan berkendara lalu lintas seperti apa," ucap Ipda Sutakat.
"Orang tua juga kasihan kepada anak karena jarak sekolah yang jauh," tambah dia.
• Komplotan Pencurian Uang Nasabah Bank di Bojonegoro Dibekuk Polisi, Lima Pelaku Masih Buron

"Tapi itu keliru, karena kejadian laka lantas paling banyak berasal dari pengendara di bawah umur," ucapnya.
Untuk meminimalisir kejadian laka lantas yang dilakukan pengendara di bawah umur, lanjut Ipda Sutakat, pihak kepolisian telah mengimbau kepada masyarakat di sejumlah tempat.
"Kami sudah melakukan imbauan di sekolahan, di kampus juga sudah. Bahwa kalau masih di bawah umur, jangan mengendarai kendaraan. Cukup diantar saja atau naik kendaraan alternatif," imbaunya.
• Diduga Gara-Gara Sakit Hati saat Bergurau, Siswa SMP Tusuk Temannya Sendiri Pulang Sekolah