Baru Sebulan Menikah, Pasutri ini Ditangkap Densus 88, Simpan Bahan Berbahaya, Beli Bahan Via Online
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sembilan terduga teroris di wilayah Jakarta dan Bekasi, Senin (23/9/2019) pagi.
Ia baru mengetahui hal tersebut saat Densus 88 Antiteror menemukan bahan peledak dari lemari kamar anaknya.
"Justru saya baru lihat ini. (Padahal) selama ini saya tinggal serumah," kata Abdul.
Dikatakan Abdul, selama ini MA merupakan pribadi tertutup, bahkan terhadap keluarganya.
Meskipun Abdul bisa keluar masuk kamar MA, ia mengaku tak pernah menyentuh barang‑barang anaknya.
"Saya nggak pernah korek‑korek kamarnya dia," ucap Abdul.
Abdul pun mengaku geram atas kelakuan anaknya itu.
Ia tak menyangka anaknya bisa menyimpan bahan peledak di rumahnya sendiri.
"Kalau kami tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua," kata Abdul dengan nada meninggi.
Bom tersebut dibawa ke lapangan kosong yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah MA.
Di lapangan tersebut, tim Densus 88 Antiteror meledakan bom dari kamar MA itu.
"Kalau kami tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua".
• Motor Mati, Jangan Khawatir Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Digelar Hingga 14 Desember
• Terungkap Misteri Wanita Tewas di Mobil Plat Merah, CCTV Rekam Aksi Korban Sempat Menggedor Jendela
• Nasib Apes Pengendara Honda Vario yang Hendak Putar Balik, Malah Disambar Dua Motor Honda Megapro
Orang Tua AR Kaget dan Menangis
Rosid (45), orangtua AR (21) terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, kaget saat polisi datang ke rumahnya mengabarkan anaknya ditangkap karena terlibat jaringan teror.
Sang istri, Nurjanah (43), yang mempunyai riwayat penyakit jantung juga hanya bisa menangis setelah mendapat keterangan dari suaminya alasan petugas dari kepolisian datang ke rumah.
"Kaget sekali pak, saya tak tahu awalnya bagaimana, tak curiga dengan anak saya juga selama ini," ujar Rosid di rumahnya di Kampung Sirnasari, Desa Cisujen, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Senin (23/9) petang.