Baru Sebulan Menikah, Pasutri ini Ditangkap Densus 88, Simpan Bahan Berbahaya, Beli Bahan Via Online

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sembilan terduga teroris di wilayah Jakarta dan Bekasi, Senin (23/9/2019) pagi.

Editor: Aqwamit Torik
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ilustrasi petugas Densus 88 yang sedang berjaga 

Baru Sebulan Menikah, Pasutri ini Ditangkap Densus 88, Simpan Bahan Berbahaya, Beli Bahan Via Online

TRIBUNMADURA.COM - Baru saja satu bulan menikah, pasangan suami istri ini ditangkap oleh Densus 88.

Hal tersebut karena polisi sudah lama mengincar target mereka, dan terbukti pasutri itu menyimpan bahan peledak.

Bahkan, orang tua yang satu rumah dengan terduga teroris mengaku kaget dan tidak tahu jika anaknya menyimpan bahan peledak.

Diketahui bahan peledak itu didapatkan melalui pembelian secara online.

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap sembilan terduga teroris di wilayah Jakarta dan Bekasi, Senin (23/9/2019) pagi.

Kelompok ini merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi yang terhubung dengan JAD Bandung.

Terduga teroris yang di Jakarta berinisial MA (21). Ia ditangkap di  Jalan Belibis V, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.

Polisi juga menangkap I di Jakarta Barat yang diduga mengikuti kegiatan idad di Bogor.

Sisanya tujuh terduga teroris ditangkap di wilayah Tambun, Bekasi. Terduga teroris pertama yang ditangkap yakni SN pada pukul 05.35 di Tambun.

VIRAL di Whatsapp (WA) Siswa di Jombang Tak Masuk Sekolah Demi Nonton Karnaval, Faktanya Mengejutkan

Tewas usai Pamit jadi TKI ke Malaysia, Wanita Kediri dan Bayinya Dimakamkan Tanpa Mampir Rumah Duka

Mantan Suami Datang ke Villa Temui Mama Muda, Suasana Seketika Berubah, Diwarnai Kejar-Kejaran Mobil

Kedua, Kedua atas nama AZ di Tambun Selatan.

Ketiga, inisial H ditangkap pukul 06.05 di Tambun.

Keempat, IG ditangkap pukul 06.05 di Tambun.

Kelima atas nama AR, ditangkap pukul 07.05 di Tambun Utara.

Kemudian keenam, atas nama AS ditangkap di Bekasi Utara.

Ketujuh, AR ditangkap bersama istrinya S. 

AR (21) dan S (19) baru sebulan menikah.

Mereka ditangkap di Perumahan Alamanda Regency, Jalan Nirwana II Kelurahan Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten  Bekasi.

MA yang diamankan di Cilincing membeli bahan‑bahan pembuatan bom di toko online.

Bahan baku pembuatan bom yang diamankan tim Densus 88 Antiteror dari kediaman MA dibeli secara terpisah.

"Iya, jadi terduga teroris ini memesan barangnya melalui online," kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto.

Karena dibeli secara terpisah, bahan‑bahan pembuatan bom tidak dicurigai keluarganya.

Selain itu, MA juga selama ini tertutup, meski di dalam rumah tinggal beberapa orang anggota keluarganya yang lain.

"Jadi tidak ada kecurigaan dari pihak keluarga bahwa kalau dikumpulkan barang yang berbeda dan dapat digunakan membuat bom, atau peledak," kaya Budhi.

Budhi menuturkan, barang‑barang yang dipesan MA lantas dirakit menjadi bom bertipe threeasseton three threeperoksida (TATP).

Bahkan, saat penggerebekan di kediaman MA, ditemukan satu unit bom TATP aktif yang siap diledakkan.

Selain penemuan bom aktif tersebut, polisi juga mengamankan 28 barang bukti lainnya, terutama bahan‑bahan pembuatan bom.

Ayah MA, Abdul Ghani (69) pun kaget rumahnya di Jalan Belibis V digeledah oleh Densus 88 Antiteror.

Abdul tidak pernah tahu selama ini anaknya menjadi incaran polisi.

Ia juga tak tahu anak kesembilannya itu menyimpan bahan peledak di rumahnya.

Ia baru mengetahui hal tersebut saat Densus 88 Antiteror menemukan bahan peledak dari lemari kamar anaknya.

"Justru saya baru lihat ini. (Padahal) selama ini saya tinggal serumah," kata Abdul.

Dikatakan Abdul, selama ini MA merupakan pribadi tertutup, bahkan terhadap keluarganya.

Meskipun Abdul bisa keluar masuk kamar MA, ia mengaku tak pernah menyentuh barang‑barang anaknya.

"Saya nggak pernah korek‑korek kamarnya dia," ucap Abdul.

Abdul pun mengaku geram atas kelakuan anaknya itu.

Ia tak menyangka anaknya bisa menyimpan bahan peledak di rumahnya sendiri.

"Kalau kami tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua," kata Abdul dengan nada meninggi.

Bom tersebut dibawa ke lapangan kosong yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah MA.

Di lapangan tersebut, tim Densus 88 Antiteror meledakan bom dari kamar MA itu. 

"Kalau kami tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua".

Motor Mati, Jangan Khawatir Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Digelar Hingga 14 Desember

Terungkap Misteri Wanita Tewas di Mobil Plat Merah, CCTV Rekam Aksi Korban Sempat Menggedor Jendela

Nasib Apes Pengendara Honda Vario yang Hendak Putar Balik, Malah Disambar Dua Motor Honda Megapro

Orang Tua AR Kaget dan Menangis

Rosid (45), orangtua AR (21) terduga teroris yang ditangkap di Bekasi, kaget saat polisi datang ke rumahnya mengabarkan anaknya ditangkap karena terlibat jaringan teror.

Sang istri, Nurjanah (43), yang mempunyai riwayat penyakit jantung juga hanya bisa menangis setelah mendapat keterangan dari suaminya alasan petugas dari kepolisian datang ke rumah.

"Kaget sekali pak, saya tak tahu awalnya bagaimana, tak curiga dengan anak saya juga selama ini," ujar Rosid di rumahnya di Kampung Sirnasari, Desa Cisujen, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Senin (23/9) petang.

Rosid mengatakan, Minggu (22/9/2019) malam hari ia sempat ditelepon anaknya sekitar pukul 21.00 . Dalam percakapan tersebut ia menyuruh anaknya  pulang jika tak ada kerja di kota.

"Saya bertanya di telepon kepada dia, apakah sedang kerja atau engga, ia mengabarkan sedang berjualan es campur, jadi saya suruh pulang aja daripada tak ada kerja," ujar Rosid.

Rosid tak menyangka pagi harinya anaknya ditangkap Densus. Ia baru mengetahui Senin siang setelah kedatangan beberapa petugas kepolisian.

Rosid mengatakan, belum bisa ke Jakarta bersama istrinya untuk menengok AR.

Alasannya karena ia tak punya uang untuk berangkat ke Jakarta. Kesehariannya yang hanya buruh bangunan, hanya mampu menafkahi istri dan anak bungsunya.

"Kebetulan di rumah juga ada ibu yang sudah sepuh, jadi kalau ditinggal juga saya khawatir," katanya.

Rosid mengatakan, ia tak begitu mengenal sosok istri anaknya, S (19).

Ia baru bertemu istri anaknya dua kali saat menikah di Bekasi dan saat mengunjungi rumahnya sebelum menikah.

"Pertama datang ke sini sebulan lalu sebelum menikah, lalu saat menikah di Bekasi," kata Rosid.

Rosid pun belum bertemu besannya, karena saat anaknya menikah perwakilan dari istri diwakili saksi.

"Saya hanya tahu istri anak saya bekerja di laundry di daerah Depok," kata Rosid.

Ia mengatakan usia perkawinan anaknya baru satu bulan. ( (TribunMadura.com Network) TribunJabar.id/ferri amiril mukminin)

 

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Baru Menikah, Pasutri Muda Ditangkap Densus 88 Antiteror Karena Punya Bom, Orang Tua Menangis

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved