Mahasiswi ini Kenang Kisah Tak Terlupakan saat Liburan ke Pantai, Masa Depannya Berubah Total

"Bahkan ketika saya menyalakan lampu, saya tidak bisa melihat apa-apa. Saya mulai memanggil ibu saya. Itu sangat mengejutkan," ucapnya.

Karena itu, Miyako mengaku sempat di bawa ke rumah sakit untuk memeriksakan penglihatannya.

Justru, Miyako diberitahu jika ia sudah tidak bisa melihat lagi.

Setelah berbulan-bulan berlalu, ia didiagnosis dengan Ancanthamoeba Keratitis (AK) - infeksi langka yang merusak bagian depan mata.

• Daftar Ranking Girl Group Terpopuler Bulan September 2019, Red Velvet Kalahkan BLACKPINK dan TWICE

Ia dilaporkan mengembangkan infeksi tersebut setelah berenang di laut dengan memakai lensa kontak.

Miyako kehilangan penglihatannya setelah berenang di laut.

Dia memakai obat tetes mata jam yang terasa seperti 'pemutih' mengalir ke matanya.

Tetapi, hal-hal menjadi lebih buruk pada bulan Maret ketika dia mengembangkan jaringan parut pada infeksinya.

Ia mengatakan hanya bisa 'melihat cahaya' dan merasa 'tertutup dari dunia' ketika belajar beradaptasi untuk menjadi tunanetra.

• 10 Fakta yang Dilakukan Member BTS selama Vakum, Ada yang Memancing hingga Liburan ke Paris

"Saya harus berhenti melakukan semua hal yang dulu saya sukai. Hidupku tertunda," ucap Miyako.

"Sebelum ini terjadi, saya sangat terbuka. Saya pergi dengan teman-teman saya, saya sangat senang," sambungnya.

“Saya melakukan apa pun yang mungkin untuk meningkatkan masa depan saya. Saya akan memainkan musik, saya melakukan seni pertunjukan, saya suka olahraga dan pergi ke gym," lanjut dia.

“Itu sangat bagus untuk menjernihkan pikiran saya dan membuat saya tetap tenang. Saya tidak bisa melakukannya sekarang. Saya tidak melihat teman saya lagi. Saya merasa dikucilkan dari dunia," katanya.

Miyako membutuhkan transplantasi kornea dan menghadapi perawatan menyakitkan bertahun-tahun sampai donor mata tersedia.

Gejala yang dialami Miyako, termasuk mata bengkak dan migrain jika melihat cahaya terang.