Kebakaran Hutan di Gunung Semeru Hingga Kini Mencapai 97 Hektar, Petugas Melakukan Upaya Pemadaman
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) mencatat luas hutan yang terbakar di Gunung Semeru mencapai 97 hektar.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger dan Semeru (TNBTS) mencatat luas hutan yang terbakar di Gunung Semeru mencapai 97 hektar.
Luas lahan terbakar berpotensi meluas sebab masih ditemukan titik api di kawasan Po’o Senthong dan Gunung Lanang.
“Sampai Senin (30/9/2019) pukul 17.30 luas hutan lahan terdampak kebakaran sudah 97 hektar,” ujar Plt Humas BB TNBTS, Achmad Arifin kepada TribunMadura.com , Selasa (1/10/2019).
Sejak terbakar pada 17 September 2019, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api di beberapa kawasan yakni Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek dan Pusung Gendero.
Begitu juga dengan titik api di Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, dan Watu Tulis .
“Masih menyisakan titik api di Po’o Senthong dan Gunung Lanang,” imbuhnya.
Hari ini kata dia, sebanyak 53 petugas diturunkan untuk memadamkan api.
Petugas yang terdiri dari personel TNBTS, masyarakat mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api Ranupani, dan Sahabat Volunteer Semeru (Saver) berupaya menjinakkan api.
“Pemadaman didahului shalat istisqa di halaman Posko Ranupani,” ucap Arifin.
Personel gabungan bakal memadamkan api dengan cara mendekati titik yang bisa dijangkau.
Mereka kali ini membawa mobil pemadam GALAAG milik TNBTS.
Sementara jarak dari sumber air sekitar 1km.
Kebakaran di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini sudah berlangsung dua pekan.
Kebakaran bermula dari kawasan Arcopodo dan Gunung Kepolo yang berada di batas vegetasi sebelum memasuki area pasir menuju Puncak Mahameru.