Berita Sampang
Kekerasan Perempuan dan Anak di Sampang, Madura Cenderung Tinggi, Mayoritas Terjadi di Pelosok
Jumlah kasus kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Sampang, Madura tergolong tinggi
Penulis: Hanggara Pratama | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Jumlah kasus kekerasan anak dan perempuan di Kabupaten Sampang, Madura tergolong tinggi, sebab dari bulan Januari 2019 hingga saat ini mencapai puluhan kasus.
Melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Sampang, jumlah kekerasan anak dan perempuan di Sampang terhitung mencapai 30 kasus.
Dengan rincian, 17 kasus kekerasan kepada anak dan 13 kasus kekerasan kepada perempuan.
Kabid Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) DKBPPPA Sampang, Masruhah mengakui jika jumlah kasus kekerasan anak dan perempuan di Sampang cukup tinggi.
"Kalau dibandingkan dengan jumlah di tahun sebelumnya, tahun ini lebih tinggi," ujarnya kepada TribunMadura.com, Sabtu (12/10/2019).
Ia menambahkan dari sekian banyak kasus kekerasan anak yang terjadi di Sampang, yaitu jenis kasus pencabulan atau pemerkosaan.
Sedangkan untuk kekerasan perempuan jenisnya merupakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
"Mayoritas kasus tersebut terjadi di daerah pelosok Sampang," ungkapnya.
Dalam upaya menekan angka kekerasan tersebut, pihaknya mengaku sudah berupaya keras dalam melakukan perlindungan kepada perempuan dan anak.
Dengan membentuk program-program yang sudah diterapkannya.
"Kami sudah membentuk Tim untuk melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) kepada sekolah-sekolah dan tim teknis kami sudah melakukanya" jelasnya.
"Kemudian sasaran kami merupakan lembaga yang ada di pelosok atau pedesaan, seperti pondok dan sekolah," tutupnya.