Berita Surabaya
Polisi Pastikan Kasus Pengeroyokan Dua Pria di Jalan A Yani Tak Terkait Geng Jawara atau All Star
Polisi pastikan kasus pengeroyokan dua pria di Jalan A Yani Surabaya tak terkait geng Jawara atau All Star.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Korban Dirawat di RS Bhayangkara
Kondisi kesehatan dua pria korban pengeroyokan di Jalan A Yani Surabaya oleh sekelompok massa tak dikenal berangsur membaik.
Dio Putra Pratama, warga Sidoarjo, dan Dedi, warga Ponorogo, dikabarkan oleh pihak rekan dan keluarga telah dalam keadaan siuman.
Kondisi mereka berangsur stabil, saat ini masih terus berada dalam pengawasan dokter RS Bhayangkara Surabaya, sebelum akhirnya diperkenankan melanjutkan pemulihan kesehatan di kediamannya masing-masing.
Ayah Dio, Bambang mengaku, dirinya masih shock mendengar kabar bahwa anaknya menjadi korban pengeroyokan sekelompok massa.
Dirinya mengaku masih belum tahu pasti penyebab anaknya menjadi korban pengeroyokan tersebut.
Ia saat ini masih ingin berfokus pada kondisi kesehatan anaknya yang masih dirawat dan memasrahkan semuanya pada pihak kepolisian.
"Kalau kronologi lengkap ada di polisi aja mas.
Saya jujur masih syok ini dengar kabar ini," katanya pada awakmedia di halaman parkir RS Bhayangkara Surabaya, minggu (27/10/2019).
Sementara itu, teman Dedi, Bimo (42) mengatakan, kondisi Dedi dan Dio terbilang stabil.
Kalau dilihat luka yang mereka dera, luka yang dialami Dio justru lebih parah ketimbang Dedi.
"Dio malah yang parah, kepalanya luka lalu wajahnya sisi kiri lebam," jelas pria berjaket putih itu.
Sedangkan Dedi, lanjut Bimo, mengalami luka luar seperti lebam pada bagian kepala, dan mengeluh merasakan pusing pada kepalanya.
"Malah Dedi merasa bersalah gak enak karena ngajak Dio," jelasnya.
Bimo mengaku tak mengetahui detail kronologi pengeroyokan di Jalan A Yani Surabaya yang menimpa rekannya itu.