Berita Tulungagung

Wanita Bersuami Terjaring Razia Bersama Teman Pria di Kamar Kos, Suaminya Diminta Datang ke Polsek

Seorang wanita bersuami terjaring razia Polsek Tulungagung di rumah kos bersama teman prianya.

Penulis: David Yohanes | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
insurancebusinessmag.com
Ilustrasi - Wanita Bersuami Terjaring Razia Bersama Teman Pria di Kamar Kos, Suaminya Diminta Datang ke Polsek 

Keduanya tampak menutupi wajahnya saat diarak warga setempat.

"Dua-duanya langsung mengaku, tidak membantah," kata Joko.

L hanya bisa menangis dilihat warga bersama AP hingga pukul 07.00 WIB.

A usai pulang kerja tiba di rumah tidak menyangka banyak warga berkerumun.

Bahkan saudaranya dari Dawarblandong, Mojokerto datang.

"Langsung diamankan sama keluarganya sendiri, ditenang-tenangin agar tidak emosi," tambahnya.

AP dikenal memiliki istri dan mempunyai dua orang anak.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, L dan AP memiliki hubungan 'pesial, lebih dari sekadar perangkat desa ke warga.

Sebagian kecil warga mengetahui, namun tidak kuasa dan akhirnya memuncak pada saat itu.

"Warga tidak menyangka, L selama ini dikenal baik dan pendiam," jelas dia.

"Sementara A juga merupakan sosok tidak banyak bicara dan pendiam," terangnya.

Warga menilai, perbuatan AP sudah mencoreng nama baik Desa dan tidak patut ditiru.

"Kami minta AP dicopot, kelakuannya tidak pantas," ucap Joko.

Kepala Desa Dapet, Siswadi berusaha menenangkan warga yang saat itu sedang panas saat itu.

Dia meminta warga untuk bersabar dan akan diselesaikan di balai desa.

"Sedangkan sanksi administratif jika ada hal seperti ini dikenakan denda pasir grosok," kata Siswadi.

Sementara itu, Camat Balongpanggang, Jusuf Ansyori mengaku, baru pertama kali mendapat informasi tersebut pada pagi hari ini.

Jusuf Ansyori mengungkapkan, masih menunggu hasil pertemuan tersebut terkait sanksi yang diberikan pada keduanya.

"Rencananya hari ini AP dan L dibawa ke sini (balai desa) tapi urung. Karena orangtuanya kades meninggal dunia," kata Ansyori.

Sebagian besar warga Desa Dapet meminta agar AP segera dicopot dari jabatannya.

Poster bertuliskan agar AP dicopot ditempel di depan Balai Desa Dapet.

Tidak hanya itu, di depan pintu masuk gang, juga ditempeli poster tersebut.

Sementara itu, A sudah membawa anaknya dan mengemas barang-barangnya untuk pulang Mojokerto.

"Saya hanya ingin AP dicopot dari jabatannya. Itu saja," kata A saat mendatangi Balai Desa.

Sedangkan istri AP juga pulang ke rumah orang tuanya bersama dua buah hatinya. (wil)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved